TEGALDLIMO, Jawa Pos Radar Genteng – Asal Kapal Motor (KM) Gunung Baru I yang terdampar di Pantai Parang Ireng, kawasan Resor Pancur, Taman Nasional Alas Purwo (Tn Ap) wilayah Desa Kalipait, Kecamatan Tegaldlimo sudah terlacak. Tapi, hingga Minggu (5/2) masih belum ada tanggapan dari pemiliknya.
Kapolsek Tegaldlimo Iptu Lita Kurniawan mengatakan, dari informasi yang diterima KM Gunung Baru 1 yang ditemukan nelayan terdampar di Pantai Parang Ireng pada Rabu (1/2), itu milik Eh Die, 41, warga Kelurahan Tambakreja, Kecamatan Cilacap Selatan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. “Belum ada konfirmasi sama sekali dari pemilik kapal,” katanya.
Kapolsek berharap pemilik kapal ini bisa segera menghubungi atau mengambil kapal penangkap ikan itu sambil membawa dokumen yang ada. “Kami berharap pemilik bisa datang untuk mengambilnya,” ujarnya.
Menurut Kapolsek, KM Gunung Baru I itu dibuat di wilayah Kabupaten Rembang, Jawa Tengah pada 2004 dengan bahan dari kayu. Kapal ini penangkap ikan dengan tenaga mesin utama mencapai 60 boat horse power (bhp). “Untuk gross akta, KM Gunung Baru I terdaftar di Kota Semarang, Jawa Tengah,” ungkapnya.
Seperti diberitakan harian ini sebelumnya, sebuah kapal misterius dengan nama lambung KM Gunung Baru I, ditemukan oleh nelayan di Pantai Parang Ireng, Resor Pancur TNAP, pada Rabu (1/2) pagi. “Kapal itu ditemukan dalam kondisi tanpa awak,” kata Kapolsek Tegaldlimo, Iptu Lita Kurniawan.
Saat ditemukan, terang dia, kondisi kapal mengalami kerusakan pada bagian atas. Lambung dalam kapal sudah terisi air laut dan terdapat karang di bagian dinding luar dan dalam. “Mesin kapal dalam kondisi masih utuh,” terangnya.
Berdasarkan informasi yang didapat Polsek Tegaldlimo dari Sat Pol Airud Polresta Banyuwangi, jelas dia, KM Gunung Baru I sebelumnya berlayar di perairan selatan Jawa untuk menangkap ikan. “Sekitar dua bulan yang lalu, karena cuaca buruk, awak kapal mengungsi ke kapal lain yang ikut berlayar,” katanya.
Karena cuaca buruk, KM Gunung Baru I yang rencananya ditarik kembali ke Cilacap, akhirnya dilepaskan ke laut dalam kondisi kosong. “Oleh nelayan, kapal tersebut dilepas dan akhirnya terbawa arus hingga Pantai Parang Ireng,” pungkasnya.(gas/abi)