BANYUWANGI – Untuk yang keenam kalinya, Pemkab Banyuwangi berhasil meraih Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan momentum ini sekaligus menjadi motivasi bagi pihaknya untuk berbenah dan bekerja keras lebih optimal.
“Alhamdulillah tahun ini kita kali keenam kita dapat WTP, tentu ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus berbenah dan bekerja keras lebih optimal lagi,” ujar Anas usai menerima predikat opini WTP di Kantor BPK Jatim, Sidoarjo, Jumat (25/5/2018).
Anas mengakui jika WTP bukan hanya sekadar pengumpulan laporan berupa angka dan data. Namun di sisi lain juga mengungkapan seberapa besar peningkatan kesejahteraan masyarakat Banyuwangi melalui beberapa indikator.
“Sebenarnya WTP bukan hanya soal akuntansi tapi bagaimana WTP ini mengungkapkan kesejahteraan rakyat dari beberapa indikator, kemiskinan yang kurang, inflasi yang terus terjaga, masyarakat yang buta huruf tertangani dengan baik, begitu juga anak-anak yang putus sekolah bisa teratasi,” lanjut Anas.
Dia mengungkapkan jika terjadi beberapa kendala, misalnya saja pada pembukuan aset, tetapi dengan kerja sama tim, hal ini mampu teratasi dengan baik.
“Kendalanya terkait pada pembukuan aset karena soal aset ini bukan perkara mudah, cukup sistemik. Soal ini nanti akan kita optimalkan sesuai rekomendasi BPK,” tambahnya.
Di kesempatan yang sama, Anas mengaku penghargaan ini tak lantas membuatnya berpuas diri. Lantaran masih banyak target yang ingin dicapai Banyuwangi, misalnya saja menurunkan angka kemiskinan hingga meningkatkan pelayanan publik.
“Saya kira kita masih punya target, tingkat kemiskinan turun dari 20% menjadi 8%, target kami ke depan ini bisa turun lagi angkanya. Semoga juga reformasi birokrasi kami bisa lebih optimal sehingga kami bisa lebih baik dalam melakukan pelayanan publik,” harapnya.