GIRI, Jawa Pos Radar Banyuwangi – Pemkab Banyuwangi melalui Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Perdagangan (Diskop-UMP) bekerja sama dengan Bulog kembali menggencarkan operasi pasar. Kamis (30/1) kegiatan tersebut digelar di Kelurahan Boyolangu, Kecamatan Giri. Sedangkan hari ini (31/1) kegiatan serupa digeber di Pasar Glagah, Kecamatan Glagah.
Dalam kegiatan operasi pasar tersebut, sejumlah bahan kebutuhan pokok dijual dengan harga lebih rendah dibanding rata-rata harga di pasaran. Gula pasir dijual seharga Rp 17.500 per kilogram (kg), beras seharga Rp 56 ribu per lima kg, tepung terigu seharga Rp 11 ribu per kg, dan minyak goreng Rp 15.700 per liter.
Kepala Diskop-UMP Nanin Oktaviantie mengatakan, operasi pasar rutin dilakukan dalam rangka pengendalian inflasi di wilayah Banyuwangi. Dia menuturkan, Diskop-UMP sebagai bagian dari Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) bersama Bulog secara rutin melakukan operasi pasar di berbagai kecamatan di Banyuwangi untuk menjaga stabilitas harga dan stok bahan pokok penting (bapokting). ”Selain itu, setiap bulan TPID bersama stakeholder lainnya juga menggelar operasi pasar gabungan minimal tiga hari di lokasi yang sudah ditentukan,” ujarnya.
Baca Juga: Sempat Tembus Rp 120 ribu Perkilo, Harga Cabai di Pasar Banyuwangi Kini Anjlok
Koordinator Operasi Pasar Irawan mengatakan, antusiasme masyarakat pada kegiatan operasi pasar di Boyolangu kemarin sangat tinggi. Mereka sudah berbondong-bondong datang ke stan pasar murah sejak sekitar pukul 08.00. ”Padahal menurut jadwal, operasi pasar dibuka pukul 08.30,” kata dia.
Irawan menjelaskan, dalam operasi pasar tersebut sejumlah bahan pokok tersedia dan bisa ditebus warga dengan harga lebih ”miring”. ”Beras, minyak goreng, dan lain-lain bisa ditebus dengan harga lebih murah dibandingkan harga rata-rata di pasar,” ucapnya.
Irawan menambahkan, pihaknya membatasi pembelian barang oleh setiap warga yang datang. Hal itu dilakukan agar penjualan terbagi secara merata. ”Satu orang hanya boleh beli beras maksimal dua paket (10 kg) agar semua kebagian,” ujarnya.
Dalam operasi pasar di Boyolangu kemarin, masih kata Irawan, timnya membawa stok beras sebanyak 270 sak ukuran 5 kg, minyak 50 liter, tepung 12 kg, dan gula 34 kg. ”Namun, setiap kegiatan berbeda jumlahnya. Tergantung situasi di lokasi,” katanya.
Salah satu warga, Sumiasih, asal Lingkungan Krajan, Kelurahan Boyolangu, mengatakan barang yang dibeli di operasi pasar ini tergolong cukup murah. Terdapat selisih Rp 2 ribu sampai Rp 3 ribu dari harga eceran di pasar atau di toko. ”Semoga informasinya diperluas agar nanti tidak ketinggalan ketika ada kegiatan seperti ini. Juga kalau bisa sering-sering ada operasi pasar,” harapnya. (cw3/sgt/c1)
Sumber: Jawa Pos Radar Banyuwangi
Konten berikut adalah iklan platform Geozo, media kami tidak terkait dengan materi konten ini.