sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Pengacara Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Desa Kelir, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, Rifki Pria Hartawan Usman angkat bicara terkait pemberitaan siswa keracunan MBG beberapa waktu lalu.
Rifki yang juga pengurus DPC Partai Gerindra menegaskan tidak benar 133 siswa di tiga sekolah tersebut mengalami keracunan.
Terkait pemberitaan tersebut, Rifki sudah melakukan konfirmasi kepada Kepala Puskesmas Kelir dan Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi Amir Hidayat.
Baca Juga: Dari Dapur ke Pasar Nasional! Kisah Inspiratif Ibu Sulis, Pemilik Bakulis yang Sukses Naik Kelas Berkat BRI
Dari hasil penelusuran dia, hanya dua siswa yang pingsan, satu merasa lemas, satu menangis tersedu, dan sembilan siswa serta satu guru mengeluh sakit perut usai olahraga.
“Pihak MBG bahkan membantu membawa para siswa ke RSUD Blambangan dan Puskesmas Kelir. Tidak ada kesimpulan resmi yang menyebut mereka keracunan akibat makanan MBG,” jelasnya.
Rifki menambahkan, dua siswa yang pingsan diketahui memiliki riwayat penyakit sesak napas dan kondisi fisik yang lemah.
Selain itu, isu bahwa 20 siswa SMPN 3 Kalipuro juga mengalami gejala keracunan disebutnya tidak benar.
Baca Juga: Gaji Pensiunan PNS Naik November 2025? Ini Fakta, Penjelasan Taspen, dan Rincian Resmi dari Pemerintah
“Pihak SPPG sudah mengonfirmasi ke sekolah, dan pihak sekolah menyatakan tidak ada siswa yang sakit karena makanan MBG. Itu hoaks,” tegasnya.
Dikatakan Rifki, dirinya telah menemui langsung Kepala Puskesmas Kelir dan Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi Amir Hidayat.
Mereka membantah pernah memberikan pernyataan kepada media soal penyebab keracunan tersebut.
”Kedua pejabat itu menyatakan tidak pernah memberikan keterangan apa pun kepada wartawan atau pihak lain bahwa keracunan disebabkan oleh makanan dari MBG,” tegasnya.
Baca Juga: Joshua Zirkzee Ingin Hengkang dari Manchester United Januari 2026! West Ham dan Klub Italia Berebut Tanda Tangannya
Page 2
Sabtu, 1 November 2025 | 15:56 WIB
Page 3
Pemberitaan tersebut, kata Rifki, sangat berdampak terhadap SPPG Kelir. Saat ini SPPG Kelir terpaksa menghentikan aktivitas produksi.
Ada sekitar 50 pekerja yang dirumahkan dan 3.000 porsi jatah makan siswa yang tidak tersalurkan, serta puluhan mitra pemasok ikut terdampak.
Rifki juga menyoal sidak yang dilakukan anggota DPRD Banyuwangi Zamroni dkk terkait dugaan kasus keracunan siswa di wilayah Kecamatan Kalipuro.
Seharusnya wakil rakyat bersikap lebih bijak dan mengedepankan data sebelum menyampaikan pernyataan publik.
Baca Juga: Dominasi Keluarga Marquez di MotoGP 2025, Sejarah Baru Dunia Balap
“Sidak boleh saja, konferensi pers juga boleh. Tapi jangan menjadikan isu seperti ini sebagai ajang mencari panggung politik. Ini soal kemanusiaan,” tegasnya.
Rifki juga mengingatkan bahwa hak imunitas anggota dewan tidak bersifat mutlak. Jika terbukti menyebarkan berita bohong, anggota DPRD tetap bisa dilaporkan secara hukum.
”Imunitas tidak bisa digunakan untuk melindungi tindakan di luar fungsi legislatif,” tegasnya.
Rifki mengimbau mitra SPPG dan SPPI dapur MBG Kelir agar terus berbenah dan meningkatkan kualitas pelayanan.
“Pastikan makanan yang diberikan kepada siswa aman dan bergizi. Program ini adalah bagian dari upaya besar pemerintah dalam memberantas stunting dan mewujudkan generasi Indonesia Emas 2045,” paparnya.
Baca Juga: Resmi Naik! Daftar Lengkap Harga BBM Pertamina 1 November 2025 dari Aceh hingga Papua
Diberitakan sebelumnya, keracunan yang menimpa ratusan siswa di wilayah Kecamatan Kalipuro pada 24-25 Oktober 2025 lalu membuat Dinas Kesehatan Banyuwangi mengambil langkah tegas.
Sejak Minggu (25/10), Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Desa Kelir, Kecamatan Kalipuro diminta tak lagi beroperasi sampai bisa menuntaskan masalah sanitasi.
Penutupan dilakukan menyusul temuan bakteri Escherichia (E.coli) pada sejumlah sampel makanan dan air yang diduga menjadi penyebab keracunan massal ratusan siswa tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi Amir Hidayat mengatakan, ada total 133 siswa yang mengalami gejala diare usai mengonsumsi makanan dari SPPG Desa Kelir.







