sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – PT Kereta Api Indonesia (Persero) terus memperkuat kontribusinya dalam menjaga stabilitas pasokan Avtur sebagai bahan bakar utama penerbangan nasional.
Periode Januari-Oktober 2025 mencatatkan peningkatan pengangkutan Avtur sebesar 9 persen, dari 97.393.750 liter pada 2024 menjadi 106.553.750 liter pada 2025.
Sementara itu, sepanjang 2024, total pengangkutan Avtur mencapai 116.386.250 liter.
Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, menegaskan bahwa distribusi Avtur melalui jalur kereta api merupakan fondasi penting bagi keberlanjutan mobilitas udara.
Menurutnya, pasokan Avtur yang terjaga memastikan layanan penerbangan tetap beroperasi bagi berbagai lapisan masyarakat.
“Pengangkutan Avtur memastikan jembatan udara tetap bergerak. Penerbangan melayani tenaga medis, pengajar, pelajar, hingga wisatawan. Stabilitas pasokan memberi kepastian perjalanan bagi mereka,” ujar Anne.
Baca Juga: Libur Nataru, Jumlah Penumpang Kereta Api Meningkat Sejak Pembukaan Pemesanan
Rantai Distribusi Avtur untuk Menopang Operasional YIA
KAI mengangkut Avtur dari Stasiun Cilacap menuju Stasiun Rewulu secara rutin setiap dua hari sekali menggunakan satu rangkaian kereta khusus.
Dari Rewulu, Avtur dipasok ke Yogyakarta International Airport (YIA), yang menjadi salah satu pusat pergerakan udara terbesar di wilayah DIY dan Jawa Tengah.
Pasokan Avtur yang konsisten memastikan ribuan penerbangan dapat berlangsung tepat waktu dan tanpa gangguan.
Kondisi ini menjadi faktor penting bagi keberlangsungan aktivitas masyarakat dan dunia usaha yang bergantung pada transportasi udara.
Anne menambahkan bahwa kelancaran penerbangan memberikan efek berganda terhadap perekonomian daerah.
“Penerbangan berkontribusi besar bagi pariwisata, ekonomi kreatif, UMKM, hingga kegiatan akademik. Arus wisatawan yang menikmati budaya dan kuliner Yogyakarta mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat,” jelasnya.
Baca Juga: Mobilitas Tinggi, Risiko Barang Tertinggal Naik, Begini Cara Melapor Kehilangan Barang di Kereta Api
Page 2
Selain menjaga distribusi Avtur, KAI melalui KAI Bandara juga memperkuat aksesibilitas masyarakat menuju YIA.
Sepanjang Januari-Oktober 2025, KA Bandara YIA Reguler telah melayani 1.509.263 pelanggan, sedangkan KA Bandara YIA Xpress melayani 845.258 pelanggan.
Jumlah ini meningkat dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Pada 2024, KA Bandara YIA Reguler mencatat 1.484.676 pelanggan, sementara layanan Xpress melayani 765.311 pelanggan.
Pertumbuhan ini menunjukkan semakin kuatnya kepercayaan masyarakat terhadap moda transportasi berbasis rel yang cepat, nyaman, dan terhubung langsung dengan terminal bandara.
Baca Juga: Cara Mudah ke Sukabumi Naik KRL dan Kereta Api Pangrango: Rute, Tarif, dan Jadwal Terbaru
Sinergi Avtur dan KA Bandara dalam Ekosistem Transportasi
KAI menilai bahwa distribusi Avtur dan layanan KA Bandara YIA merupakan dua komponen yang saling melengkapi.
Avtur menjaga keberlangsungan penerbangan, sementara KA Bandara menghadirkan konektivitas efisien dari dan menuju YIA.
Sinergi ini mendukung mobilitas publik sekaligus menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi daerah.
Untuk menjaga keandalan layanan, KAI terus memperkuat standar keselamatan, meningkatkan kesiapan sarana khusus, serta memperluas koordinasi dengan para pemangku kepentingan.
“Upaya ini memperkuat kontribusi KAI dalam menjaga stabilitas pasokan bahan bakar penerbangan, mendukung ekonomi Yogyakarta, serta memperluas akses mobilitas bagi masyarakat,” pungkas Anne.
Page 3
sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – PT Kereta Api Indonesia (Persero) terus memperkuat kontribusinya dalam menjaga stabilitas pasokan Avtur sebagai bahan bakar utama penerbangan nasional.
Periode Januari-Oktober 2025 mencatatkan peningkatan pengangkutan Avtur sebesar 9 persen, dari 97.393.750 liter pada 2024 menjadi 106.553.750 liter pada 2025.
Sementara itu, sepanjang 2024, total pengangkutan Avtur mencapai 116.386.250 liter.
Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, menegaskan bahwa distribusi Avtur melalui jalur kereta api merupakan fondasi penting bagi keberlanjutan mobilitas udara.
Menurutnya, pasokan Avtur yang terjaga memastikan layanan penerbangan tetap beroperasi bagi berbagai lapisan masyarakat.
“Pengangkutan Avtur memastikan jembatan udara tetap bergerak. Penerbangan melayani tenaga medis, pengajar, pelajar, hingga wisatawan. Stabilitas pasokan memberi kepastian perjalanan bagi mereka,” ujar Anne.
Baca Juga: Libur Nataru, Jumlah Penumpang Kereta Api Meningkat Sejak Pembukaan Pemesanan
Rantai Distribusi Avtur untuk Menopang Operasional YIA
KAI mengangkut Avtur dari Stasiun Cilacap menuju Stasiun Rewulu secara rutin setiap dua hari sekali menggunakan satu rangkaian kereta khusus.
Dari Rewulu, Avtur dipasok ke Yogyakarta International Airport (YIA), yang menjadi salah satu pusat pergerakan udara terbesar di wilayah DIY dan Jawa Tengah.
Pasokan Avtur yang konsisten memastikan ribuan penerbangan dapat berlangsung tepat waktu dan tanpa gangguan.
Kondisi ini menjadi faktor penting bagi keberlangsungan aktivitas masyarakat dan dunia usaha yang bergantung pada transportasi udara.
Anne menambahkan bahwa kelancaran penerbangan memberikan efek berganda terhadap perekonomian daerah.
“Penerbangan berkontribusi besar bagi pariwisata, ekonomi kreatif, UMKM, hingga kegiatan akademik. Arus wisatawan yang menikmati budaya dan kuliner Yogyakarta mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat,” jelasnya.
Baca Juga: Mobilitas Tinggi, Risiko Barang Tertinggal Naik, Begini Cara Melapor Kehilangan Barang di Kereta Api







