Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Penjualan Ketupat Sepi Dibanding Masa Korona

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

GENTENG, Jawa Pos Radar Genteng – Momen menjelang Lebaran Ketupat menjadi berkah tersendiri bagi para pedagang janur, khususnya yang menjual selongsong ketupat. Hanya, jumlah penjualan mereka saat ini menurun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Bahkan, penjualan ketupat terbilang lebih ramai saat pandemi Covid-19.

Salah satu pedagang ketupat di Pasar Genteng 1, Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng, Siti Komariyah, 45, mengatakan, penjualan ketupat termasuk sepi dibanding Lebaran setahun atau dua tahun lalu. ”Anehnya ini ramai yang dulu,” katanya pada Jawa Pos Radar Genteng.

Meski penjualan menurun, Komariah mengaku tetap bersyukur. Apalagi, dia hanya berjualan ketupat di waktu tertentu saja, yakni selama momen Idul Fitri. ”Saya biasanya jualan sayuran,” terang ibu asal Dusun Kopen, Desa Genteng Kulon itu.

Komariyah mengaku, dalam sehari dia bisa menjual 500 hingga 1.000 selongsong ketupat yang dijual di pasar. Ada juga pembeli yang langsung mendatangi rumahnya. ”Satu ikat berisi delapan ketupat dijual Rp 10 ribu,” jelasnya.

Pedagang ketupat lainnya, Sliyati, 50, mengaku, dalam sehari dia bisa menjual ratusan selongsong ketupat. Ketupat yang dijualnya itu dibuatnya sendiri bersama suami dan anaknya. ”Ratusan ketupat habis terjual,” katanya. (sas/abi/c1)

GENTENG, Jawa Pos Radar Genteng – Momen menjelang Lebaran Ketupat menjadi berkah tersendiri bagi para pedagang janur, khususnya yang menjual selongsong ketupat. Hanya, jumlah penjualan mereka saat ini menurun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Bahkan, penjualan ketupat terbilang lebih ramai saat pandemi Covid-19.

Salah satu pedagang ketupat di Pasar Genteng 1, Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng, Siti Komariyah, 45, mengatakan, penjualan ketupat termasuk sepi dibanding Lebaran setahun atau dua tahun lalu. ”Anehnya ini ramai yang dulu,” katanya pada Jawa Pos Radar Genteng.

Meski penjualan menurun, Komariah mengaku tetap bersyukur. Apalagi, dia hanya berjualan ketupat di waktu tertentu saja, yakni selama momen Idul Fitri. ”Saya biasanya jualan sayuran,” terang ibu asal Dusun Kopen, Desa Genteng Kulon itu.

Komariyah mengaku, dalam sehari dia bisa menjual 500 hingga 1.000 selongsong ketupat yang dijual di pasar. Ada juga pembeli yang langsung mendatangi rumahnya. ”Satu ikat berisi delapan ketupat dijual Rp 10 ribu,” jelasnya.

Pedagang ketupat lainnya, Sliyati, 50, mengaku, dalam sehari dia bisa menjual ratusan selongsong ketupat. Ketupat yang dijualnya itu dibuatnya sendiri bersama suami dan anaknya. ”Ratusan ketupat habis terjual,” katanya. (sas/abi/c1)

source