Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Perdayai Korbannya, Pasutri Nekat Jambret Kalung Nenek 70 Tahun di Desa Karangsari, Banyuwangi, Begini Kronologis Kejadiannya – Radar Banyuwangi

perdayai-korbannya,-pasutri-nekat-jambret-kalung-nenek-70-tahun-di-desa-karangsari,-banyuwangi,-begini-kronologis-kejadiannya-–-radar-banyuwangi
Perdayai Korbannya, Pasutri Nekat Jambret Kalung Nenek 70 Tahun di Desa Karangsari, Banyuwangi, Begini Kronologis Kejadiannya – Radar Banyuwangi
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Radarbanyuwangi.id – Nasib apes menimpa Marsiatun. Nenek 70 tahun asal Dusun Karanganyar, Desa Karangsari, Kecamatan Sempu itu menjadi korban penjambretan pada Senin (18/3).

Kalung emas dengan berat delapan gram yang dikenakan, dibawa kabur pelaku.

Pelaku diketahui dua orang laki-laki dan perempuan yang diduga pasangan suami istri (pasutri).

Keduanya datang ke rumah korban yang melayani jual beli bibit tanaman dengan naik motor.

“Pelaku itu katanya ingin membeli bibit papaya,” cetus Muhammad Nur Wahyudi, 24, salah satu cucu Marsiatun.

Menurut Wahyudi, saat kejadian neneknya di rumah sendirian. Salah satu pelaku yang perempuan dengan mengenakan masker putih dan helm hitam, berjalan menghampiri korban.

“Yang perempuan lihat-lihat bibit tanaman, yang laki-laki di dekat motor,” terangnya.

Saat akan beli bibit papaya itu, terang dia, perempuan itu mengaku tiba-tiba sakit perut.

Pelaku ini pada nenek minta air putih untuk dibuat minum obat. “Nenek tidak curiga, langsung ke belakang (dapur) untuk membuatkan air hangat,” jelasnya.

Saat neneknya berjalan ke dapur, jelas dia, pelaku yang perempuan itu malah mendekati motornya.

Sedang yang laki-laki bergegas mengikuti korban. Saat di dapur itu, pelaku merampas kalung emas emas delapan gram yang dikenakan korban.

“Si pria itu menarik kalung yang dikenakan nenek dan langsung pergi,” ungkapnya.

Marsiatun spontan teriak maling dengan keras dan didengar para tetangga. Mereka berdatangan da nada yang mengejar pelaku yang diduga suami istri itu.

Upaya warga berhasil, kedua pelaku berhasil ditangkap dan dibawa ke rumah korban. “Di rumah sudah ada perangkat desa, nyaris dihajar massa,” terangnya.

Saat ditangkap warga itu, kata Wahyudi, kedua pelaku itu tidak mengakui aksi penjambretan tersebut. Keduanya mengelak dan menyebut korban sudah tua dan pikun.


Page 2

“Tapi si mbah masih ingat betul, pelaku itu dua kali ke sini (rumah korban),” terangnya.

Wahyudi mengaku tidak tahu pasti kejadiannya, tapi yakin pengakuan neneknya yang sudah dijambret oleh kedua pelaku yang diduga pasutri itu.

rei-Modus-Beli-Bibit-Kalung-8-Gram-Dijam

SAKSI BISU: Marsiatun menunjukkan baju yang dikenakan saat dijambret di rumahnya Dusun Karanganyar, Desa Karangsari, Kecamatan Sempu Selasa (19/3). (Gareta)

“Saya langsung ke rumah nenek mendapat kabar ada jambret,” cetusnya. 

Wahyudi menyampaikan masih menunggu perkembangan dari kepolisian. Keluarga siap berdamai dengan syarat kerugian kalung emas delapan gram emas dikembalikan.

“Untuk Barang bukti bandul kalung milik nenek, sudah diserahkan kepada kepolisian,” katanya.

Kapolsek Sempu AKP Karyadi saat dikonfirmasi menyampaikan, kasus penjambretan yang menimpa nenek Marsiatun itu masih dalam penyelidikan.

Kedua pelaku yang diduga pasutri masih diperiksa. “Penyelidikan masih berlangsung, kami melengkapi keterangan dan bukti,” katanya.

Menurut Kapolsek, untuk sementara kedua orang yang diduga sebagai pelaku masih ada di polsek.

Dan keduanya belum ditetapkan sebagai tersangka. “Masih kita mintai keterangan,” ujarnya.(rei/abi)


Page 3

Radarbanyuwangi.id – Nasib apes menimpa Marsiatun. Nenek 70 tahun asal Dusun Karanganyar, Desa Karangsari, Kecamatan Sempu itu menjadi korban penjambretan pada Senin (18/3).

Kalung emas dengan berat delapan gram yang dikenakan, dibawa kabur pelaku.

Pelaku diketahui dua orang laki-laki dan perempuan yang diduga pasangan suami istri (pasutri).

Keduanya datang ke rumah korban yang melayani jual beli bibit tanaman dengan naik motor.

“Pelaku itu katanya ingin membeli bibit papaya,” cetus Muhammad Nur Wahyudi, 24, salah satu cucu Marsiatun.

Menurut Wahyudi, saat kejadian neneknya di rumah sendirian. Salah satu pelaku yang perempuan dengan mengenakan masker putih dan helm hitam, berjalan menghampiri korban.

“Yang perempuan lihat-lihat bibit tanaman, yang laki-laki di dekat motor,” terangnya.

Saat akan beli bibit papaya itu, terang dia, perempuan itu mengaku tiba-tiba sakit perut.

Pelaku ini pada nenek minta air putih untuk dibuat minum obat. “Nenek tidak curiga, langsung ke belakang (dapur) untuk membuatkan air hangat,” jelasnya.

Saat neneknya berjalan ke dapur, jelas dia, pelaku yang perempuan itu malah mendekati motornya.

Sedang yang laki-laki bergegas mengikuti korban. Saat di dapur itu, pelaku merampas kalung emas emas delapan gram yang dikenakan korban.

“Si pria itu menarik kalung yang dikenakan nenek dan langsung pergi,” ungkapnya.

Marsiatun spontan teriak maling dengan keras dan didengar para tetangga. Mereka berdatangan da nada yang mengejar pelaku yang diduga suami istri itu.

Upaya warga berhasil, kedua pelaku berhasil ditangkap dan dibawa ke rumah korban. “Di rumah sudah ada perangkat desa, nyaris dihajar massa,” terangnya.

Saat ditangkap warga itu, kata Wahyudi, kedua pelaku itu tidak mengakui aksi penjambretan tersebut. Keduanya mengelak dan menyebut korban sudah tua dan pikun.