Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Persewangi Masih Tunggak Biaya Hotel

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

persewangiBANYUWANGI – Meski kompetisi Divisi Utama PSSI musim 2012-2013 sudah berakhir empat bulan lalu, ternyata Persewangi masih punya persoalan. Bagaimana tidak, manajemen tim berjuluk Laskar Blambangan tersebut ternyata masih memiliki utang. Utang tersebut bukan kepada pemain atau pelatih, melainkan kepada Hotel Kumala. Sebab, biaya menginap pemain asing Persewangi di hotel tersebut hingga kini belum dibayar.

Hingga kemarin siang (2/10) pihak hotel sama sekali belum menerima pembayaran dari pengurus Persewangi. Tentu saja, pihak hotel merasa dirugikan. ‘’Mulai sebelum puasa sampai sekarang gak dibayar oleh Persewangi,” ujar Ocha Pamuca, Owner Hotel Kumala, Banyuwangi, saat ditemui kemarin (2/10). Dia mengatakan, pihaknya sudah sering menanyakan hal tersebut kepada manajemen Persewangi.

Namun, pihaknya selalu diberi janji. ‘’Meski hanya kurang sekitar Rp 3 juta, tapi itu hak kami,” terangnya. Dia menjelaskan, ada dua pemain asing yang menginap di Hotel Kumala. Mereka adalah Mohamed Lamine Fofana dan Toure Morlaye. Selain menginap, dua pemain tersebut juga makan di restoran hotel tersebut. ‘’Sekitar semingguan gitu dua orang itu menginap di hotel,” terang Ocha kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin.

Dikatakan, dua pemain tersebut diantar seseorang yang mengaku sebagai promotor. Karena itu, pihak hotel menerima dua pemain tersebut dengan jaminan promotor tersebut. ‘’Biasanya kalau orang asing, ada paspor sebagai identitas mereka. Tetapi, karena sudah ada jaminan sang promotor, kami menerimanya,” ujarnya. Dia mendesak agar Persewangi segera membayar lunas utang tersebut. Menurut dia, berbagai pihak sudah menyarankan agar masalah itu dilaporkan ke polisi. ‘’Kami minta segera dibayar. Itu saja,” tandasnya.

Dikonfirmasi terkait hal itu, Ketua Persewangi Hari Wijaya menegaskan, pihaknya tidak mempunyai tanggungan kepada hotel tersebut. Jika ada utang, itu di luar dari tanggung jawab Persewangi. ‘’Kita punya mes untuk pemain. Menginap di hotel, itu di luar tanggung jawab manajemen,’’ tegasnya. Menurut dia, dua pemain tersebut yang harus membayar hotel tersebut. Sebab, saat menginap di hotel, dirinya sama sekali tidak tahu. ‘’Tidak ada izin sama sekali.

Jadi, harus ditanggung merekasendiri,” dalihnya. Kal aupun manajemen Persewangi diminta membayar biaya hotel itu, jelas dia, manajemen hanya sebatas membantu Dia mengingatkan agar semua hotel di Banyuwangi tidak menerima pihak-pihak yang mengatasnamakan Persewangi. ‘’Ini jadi pelajaran untuk yang lain,’’ paparnya. Pernyataan Hari Wijaya itu ter nyata berseberangan dengan Andik Purwanto, Manajer Persewangi musim lalu. Menurut dia, biaya penginapan dua pe main itu akan dibayar Hari Wi jaya. ‘’Akan dibayar ketua,’’ ka tanya secara terpisah.

Dia mengaku terkejut jika bi aya hotel tersebut belum di bayar hingga sekarang. Pada hal, uang sudah diambil dari dana Persewangi. ‘’Coba saya tanyakan kepada ketua lagi. Karena waktu itu sudah disepakati akan dibayar,’’ kata Andik melalui ponsel kemarin. Di lain pihak, saat ditanya mengenai keengganan pengurus membayar penginapan dirinya, Mohamed Lamine Fofana eng gan berkata banyak. Dia me ngatakan, masalah biaya di tanggung pengurus. ‘’Ya terserah bos,” kata Fofana melalui Blackberry Messenger kemarin. (radar)