sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Pertumbuhan jumlah penumpang kereta api tujuan Banyuwangi terus menunjukkan tren positif dalam beberapa tahun terakhir.
Kondisi ini mendorong PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 9 Jember melakukan pembenahan besar pada tiga stasiun utama di Banyuwangi, yakni Stasiun Ketapang, Stasiun Banyuwangi Kota, dan Stasiun Kalisetail.
Selain memperindah tampilan, renovasi ini juga menghadirkan nuansa adat Osing, budaya khas suku asli Banyuwangi, agar mencerminkan identitas lokal dalam wajah infrastruktur transportasi modern.
Baca Juga: Kinerja Positif KAI Daop 8 Surabaya, Angkutan Barang via Kereta Api Tembus 2,08 Juta Ton
Pertumbuhan Penumpang Terus Meningkat
Manajer Hukum dan Humas KAI Daop 9 Jember, Cahyo Widiantoro, menjelaskan bahwa ketiga stasiun tersebut mengalami lonjakan jumlah penumpang dari tahun ke tahun, terlebih menjelang periode libur panjang Natal dan Tahun Baru.
“Renovasi ini kami lakukan untuk meningkatkan kenyamanan penumpang, sekaligus menghadirkan ciri khas lokal Banyuwangi di setiap stasiun,” ujar Cahyo.
Berdasarkan data triwulan III tahun 2025, Stasiun Jember masih mencatat jumlah penumpang tertinggi di wilayah Daop 9.
Namun, posisi berikutnya ditempati Stasiun Banyuwangi Kota, Ketapang, dan Kalisetail.
Jika digabungkan, total penumpang dari tiga stasiun di Banyuwangi bahkan melampaui jumlah di Jember, menunjukkan tingginya minat masyarakat terhadap transportasi kereta api di wilayah ujung timur Pulau Jawa tersebut.
Baca Juga: Rencana Perpanjangan Rute Kereta Cepat Whoosh Hingga Surabaya dan Polemik Utang KCIC
Renovasi Bernuansa Osing di Tiga Stasiun
Renovasi terbesar dilakukan di Stasiun Ketapang, yang merupakan pintu gerbang utama menuju Bali.
Fasad atau tampilan depan bangunan akan menonjolkan ornamen khas Osing, sama seperti yang diterapkan pada Stasiun Banyuwangi Kota.
Pekerjaan renovasi mencakup area hall utama, ruang boarding, dan pembangunan jogging track di sisi utara stasiun.
Renovasi Stasiun Ketapang dimulai sejak Juli 2025 dan ditargetkan rampung pada Desember 2025, agar siap digunakan optimal saat masa angkutan Natal dan Tahun Baru 2026.
Sumber: banyuwangikab.go.id
Page 2
Sementara itu, Stasiun Banyuwangi Kota sedang menjalani peninggian atap bangunan lama agar selaras dengan desain arsitektur modern yang baru.
KAI juga memperbarui peron serta memperindah atap agar lebih serasi dengan lingkungan sekitarnya.
Target penyelesaian proyek ini diperkirakan pada Maret 2026.
Untuk Stasiun Kalisetail, KAI melakukan penataan ulang pada pintu masuk, area parkir, serta menambah fasilitas seperti musala dan area tenant.
Langkah ini dilakukan agar penumpang dan masyarakat sekitar dapat menikmati kenyamanan lebih saat beraktivitas di stasiun.
Baca Juga: Biaya Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Melonjak, Apa Dampaknya bagi BUMN?
Peningkatan Pelayanan dan Pelestarian Budaya
Peningkatan fasilitas di Stasiun Kalisetail tidak lepas dari lonjakan penumpang yang signifikan.
Pada 2024, jumlah penumpang harian tercatat sekitar 1.500 orang, dan naik menjadi 2.500 orang per hari pada 2025.
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menyambut baik langkah KAI yang memadukan modernisasi dengan kearifan lokal.
Menurutnya, konsep tersebut sejalan dengan visi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi yang menjadikan ruang publik tidak hanya fungsional, tetapi juga memiliki nilai budaya dan historis.
“Stasiun bukan sekadar tempat naik turun penumpang. Ia juga menjadi ruang interaksi sosial dan cerminan budaya daerah. Masyarakat bisa beraktivitas di area stasiun tanpa harus bepergian dengan kereta,” kata Ipuk.
Baca Juga: Kereta Api Jadi Pilihan Utama Warga Jawa Timur, KAI Daop 8 Surabaya Catat Rekor Baru
Banyuwangi, Simbol Harmoni Transportasi dan Budaya
Upaya KAI Daop 9 Jember menghadirkan nuansa adat Osing di tiga stasiun Banyuwangi menunjukkan bahwa pembangunan infrastruktur transportasi tidak harus meninggalkan akar budaya lokal.
Banyuwangi kini tidak hanya dikenal sebagai destinasi wisata alam dan budaya, tetapi juga sebagai contoh daerah yang mampu menggabungkan kemajuan transportasi dengan pelestarian identitas kultural.
Stasiun-stasiun di Banyuwangi diharapkan menjadi wajah baru transportasi yang lebih nyaman, modern, dan tetap berjiwa lokal dengan selesainya proyek renovasi ini.
Sumber: banyuwangikab.go.id
Page 3
sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Pertumbuhan jumlah penumpang kereta api tujuan Banyuwangi terus menunjukkan tren positif dalam beberapa tahun terakhir.
Kondisi ini mendorong PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 9 Jember melakukan pembenahan besar pada tiga stasiun utama di Banyuwangi, yakni Stasiun Ketapang, Stasiun Banyuwangi Kota, dan Stasiun Kalisetail.
Selain memperindah tampilan, renovasi ini juga menghadirkan nuansa adat Osing, budaya khas suku asli Banyuwangi, agar mencerminkan identitas lokal dalam wajah infrastruktur transportasi modern.
Baca Juga: Kinerja Positif KAI Daop 8 Surabaya, Angkutan Barang via Kereta Api Tembus 2,08 Juta Ton
Pertumbuhan Penumpang Terus Meningkat
Manajer Hukum dan Humas KAI Daop 9 Jember, Cahyo Widiantoro, menjelaskan bahwa ketiga stasiun tersebut mengalami lonjakan jumlah penumpang dari tahun ke tahun, terlebih menjelang periode libur panjang Natal dan Tahun Baru.
“Renovasi ini kami lakukan untuk meningkatkan kenyamanan penumpang, sekaligus menghadirkan ciri khas lokal Banyuwangi di setiap stasiun,” ujar Cahyo.
Berdasarkan data triwulan III tahun 2025, Stasiun Jember masih mencatat jumlah penumpang tertinggi di wilayah Daop 9.
Namun, posisi berikutnya ditempati Stasiun Banyuwangi Kota, Ketapang, dan Kalisetail.
Jika digabungkan, total penumpang dari tiga stasiun di Banyuwangi bahkan melampaui jumlah di Jember, menunjukkan tingginya minat masyarakat terhadap transportasi kereta api di wilayah ujung timur Pulau Jawa tersebut.
Baca Juga: Rencana Perpanjangan Rute Kereta Cepat Whoosh Hingga Surabaya dan Polemik Utang KCIC
Renovasi Bernuansa Osing di Tiga Stasiun
Renovasi terbesar dilakukan di Stasiun Ketapang, yang merupakan pintu gerbang utama menuju Bali.
Fasad atau tampilan depan bangunan akan menonjolkan ornamen khas Osing, sama seperti yang diterapkan pada Stasiun Banyuwangi Kota.
Pekerjaan renovasi mencakup area hall utama, ruang boarding, dan pembangunan jogging track di sisi utara stasiun.
Renovasi Stasiun Ketapang dimulai sejak Juli 2025 dan ditargetkan rampung pada Desember 2025, agar siap digunakan optimal saat masa angkutan Natal dan Tahun Baru 2026.
Sumber: banyuwangikab.go.id