Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Pesawat Full, Ketapang mulai Arus Balik

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

pesawatROGOJAMPI – Sejak awal musim liburan sekolah hingga kemarin (6/6), penumpang pesawat dari Bandara Blimbingsari nyaris penuh. Bahkan, sepanjang pekan ini, tiket pesawat Wings Air susah didapat karena sudah full booked. Pada hari-hari sebelumnya, pesawat full biasanya terjadi pada hari Jumat hingga Senin. Pada Selasa hingga Kamis, kursi pesawat jarang penuh.

Namun, pada masa liburan ini, Senin hingga Minggu, pesawat full. “Susah sekali. Minggu ini hingga minggu depan, tiket pesawat agak susah didapatkan,” ujar Kepala Satker Bandara Blimbingsari, Andy Hendara Suryaka, kemarin (6/7). Tren peningkatan penumpang pesawat tidak hanya terjadi dari Banyuwangi. Dari Bandara Juanda Surabaya menuju Banyuwangi juga cukup padat.

Kepadatan penumpang itu diprediksi akan terjadi hingga menjelang Idul Fitri Agustus 2013 mendatang. Jelang berakhirnya masa liburan sekolah, penumpang akan semakin padat. Setelah itu, penumpang diprediksi normal kembali hingga mendekati Lebaran. Sementara itu, di Pelabuhan Ketapang, Kecamatan Kalipuro, aktivitas penyeberangan di Selat Bali sedikit mengalami kepadatan.

Walau tidak panjang, tapi sering terjadi antrean kendaraan penumpang yang akan naik ke atas kapal sepanjang hari kemarin (6/7). Walau sempat terlihat antrean, tapi area parkir pelabuhan Ketapang tidak sampai penuh Kendaraan yang datang tidak sepadat awal-awal liburan lalu. Sebaliknya, kendaraan penumpang yang datang dari Pelabuhan Gilimanuk, Bali,  cukup padat.

Penumpang dari Bali itu merupakan arus balik wisatawan yang menyeberang pada awal musim liburan lalu. Walau penumpang dari Bali cukup padat, tapi pada siang hari kemarin tidak sepadat malam hari. Pada malam hari, selain kendaraan keluarga (KK), juga didominasi bus yang membawa rombongan wisatawan.

Selain kendaraan wisatawan, kepadatan juga diwarnai kendaraan para pekerja asal Jawa yang tinggal di Bali. Menjelang pelaksanaan ibadah puasa, mereka ramai-ramai pulang kampung untuk melaksanakan tradisi ziarah kubur leluhur atau sanak keluarganya yang telah meninggal dunia. (radar)