Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Petani Jeruk Keluhkan Cuaca dan Hama

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

petaniTEGALDLIMO – Cuaca yang tidak menentu ternyata berefek buruk terhadap petani jeruk. Cuaca semacam itu berpotensi menyebabkan tanaman dan buah jeruk yang mereka tanam menjadi kuning lalu mati. Ditambah hama yang berpotensi menyerang tanaman jeruk, petani pun waswas. Salah satu petani jeruk asal Desa Kedungwungu, Kecamatan Tegaldlimo, Masito menuturkan, cuaca yang cepat berubah menyebabkan tanaman jeruk menguning.

Paling kentara terlihat di bagian daun dan buah. “Warnanya kuning lalu kering dan mati,” tuturnya. Hal itu membuat petani harus memberikan perhatian ekstra, di antaranya memperhatikan saluran air agar sisa hujan bisa mengalir ke tempat pembuangan. Bila tidak, tentu saja tanaman jeruk akan mati. Selain masalah cuaca, petani juga dihadapkan pada masalah hama tanaman. Saat hujan, jeruk rentan diserang hama. Yang menjadi musuh utama petani jeruk adalah hama cabuk. “Cabuk ada yang putih dan hitam,” ujarnya.

Masito mengatakan, saat hujan seperti ini, cabuk hitam menjadi perhatiannya. Sebab, hama tersebut bisa membuat daun dan buah menghitam. Butuh pengobatan yang cukup intens agar hama tersebut hilang. Dibandingkan cabuk putih yang muncul saat musim kemarau, cabuk hitam lebih membuat petani gelisah. “Walau sudah diobati, tiga hari baru lepas. Kalau cabuk putih, sehari saja sudah hilang,” terangnya. (radar)