Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Petani Marak Sewakan Lahan Jeruk

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

TEGALDLIMO – Tidak mempunyai biaya perawatan tanaman jeruk, sejumlah petani di Dusun Bayatrejo, Desa Wringinpitu, kecamatan Tegaldlimo, ramai-ramai menyewakan kebun jeruknya kepada para panebas. Seperti yang dilakukan Indrianto,45. Dua bulan lalu dia telah menyewakan lahan tanaman jeruk miliknya yang sudah berumur dua tahun kepada seorang penebas.

Dia beralasan tidak punya biaya perawatan. “Tidak ada biaya lagi,” katanya sambil menyebut luas kebun jeruknya sekitar seperempat hektare. Petani menyewaakan lahan jeruk seperti itu sudah sering terjadi di desanya dan desa lain. “Penebas itu dari Kecamatan Bangorejo, Kecamatan Purwoharjo, bahkan Kecamatan Pesanggaran,” ungkapnya. Mengenai harga sewanya ,jelas Indrianto, kebun jeruk miliknya itu disewa Rp 100 juta. Jika satu hektare bisa laku sampai Rp 500 juta. “Itu harga sewa lima tahun ke depan,” cetusnya.

Petani jeruk lainnya, Pujianto, menyampaikan bahwa tahun ini memilih tidak menyewakan kebun jeruknya. Sebab, harga jeruk musim panen tahun ini diprediksi bagus. Apalagi, biaya perawatan tanaman jeruk tersebut juga telah disiapkan jauh hari. “Eman kalau disewakan karena buahnya sudah bagus,” katanya. Satu pohon jeruk, jelas dia, kini bisa menghasilkan hingga satu kuintal jeruk. ” Saking banyaknya buah, rantingnya sampai tidak kuat. Ini saya pasang penyangga agar tidak patah,” cetusnya.

Salah seorang penebas, Agus, 40, mengaku sudah puluhan tahun menekuni dunia bisnis jeruk. Saat ini lelaki asal Purwoharjo itu memiliki lahan sewa seluas lima hektare. Sistem sewa tersebut memang sudah biasa dikalangan pebisnis jeruk. Sesuai perjanjian, terang dia, lama sewa lahan jeruk tersebut hingga lima tahun.

‘Tanaman jeruk yang ditebus itu berusia setahun hingga dua tahun. “Juga ada yang menyewa saat berbuah pertama kali,” terangnya. Agar menghasilkan buah yang bagus, Agus berupaya merawat tanaman itu dengan baik. Jika perawatan baik, dalam kurun waktu dua tahun biaya sewa lahan sudah balik. Tiga tahun sisanya itu masa panen laba. “Manisnya bisnis jeruk ya waktu panen dan harganya mahal. Kalau harganya anjlok ya rugi,” kata bapak dua anak itu. (radar)