Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Pimpin IDI Banyuwangi, Yos Diminta Lebih Inovatif

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Suasana-pelantikan-pengurus-IDI--Banyuwangi--di-kantor--sekretariat--IDI-Jalan--Brawijaya--Banyuwangi--pagi-kemarin

BANYUWANGI – Dokter Yos Hermawan resmi dilantik menjadi ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Banyuwangi periode 2016-2019 pagi kemarin. Yos Hermawan resmi menggantikan dr Nurani Anggraeni.

Pelantikan yang dilangsungkan di sekretariat  IDI cabang Banyuwangi tersebut, berlangsung cukup meriah. Pelantikan dihadiri para dokter senior serta para dokter muda yang masuk dalam program internship. Pembacaan Surat Keputusan (SK) pergantian personalia pengurus IDI Banyuwangi dibacakan langsung oleh Ketua IDI Wilayah  Jawa Timur, dr. Purnomo Budi Setiawan  SpPD KGEH, di hadapan ketua baru dan puluhan pengurus lainnya.

Para pengurus yang dilantik itu terdiri dari dewan pembina hingga bidang-bidang di dalam IDI  lainnya. Selanjutnya kegiatan dilanjutkan dengan penandatanganan perpindahan kepengurusan  dari pengurus lama kepada pengurus baru.

Ketua IDI Wilayah Jawa Timur, dr. Purnomo Budi Setiawan mengatakan,  ketua IDI terpilih harus   dapat melakukan inovasi dalam kepemimpinannya ke depan. Karena, kata dia, profesi dokter dalam perkembangannya akan menghadapi  beberapa masalah.

Salah satu problem yang besar adalah system jaminan kesehatan nasional (JKN) yang saat ini diadakan untuk bisa memberikan akses kesehatan ke semua kalangan. Menurut Purnomo, profesi dokter  sebagai profesi yang sangat  diatur oleh undang-undang tetap  dituntut memberikan pelayanan  maksimal di tengah terbatasnya   anggaran dalam system JKN.

Menurutnya, hal ini harus menjadi perhatian IDI, terutama ketua sebagai pimpinan organisasi profesi, agar para dokter yang ada di bawah naungan organisasi tetap bisa memberikan pelayanan sesuai dengan kehendak masyarakat.

Dengan kata lain, kata Purnomo,  jangan sampai timbul sebuah permasalahan karena dokter mengurangi kualitas pelayanan akibat pembayaran kapitasi dari JKN yang terbatas. “Prioritasnya  tetap pelayanan pasien. Mereka harus mendapat pelayanan terbaik. Kemudian untuk dokter muda yang juga harus memperoleh   lapangan kerja yang  sesuai. Jadi di balik keterbatasan,  ketua harus bisa melakukan langkah yang tepat untuk menga  rahkan kemana para anggota   berjalan,” ujar Purnomo.

Sementara itu, ketua IDI Cabang  Banyuwangi periode 2016-2019,   dr Yos Hermawan mengaku optimistis bahwa kepengurusan IDI Cabang Banyuwangi akan dapat menjalankan seluruh program dengan baik. Termasuk untuk meningkatkan profesionalisme dokter itu sendiri.

“Ke depan, permasalahan memang tidak  semakin sederhana. Tapi kami akan berupaya untuk terus meningkatkan profesionalisme dan ikut berpartisipasi dalam program yang dicanangkan pemerintah daerah,” ujar lelaki yang menjabat sebagai Kepala Puskesmas Genteng Kulon  tersebut.(radar)

Kata kunci yang digunakan :