Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

PKBM Entaskan 5.000 Orang Setahun

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Pengentasan buta aksara sebenarnya tidak hanya dimonopoli Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Banyuwangi. Forum Komunikasi Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (FK-PKBM) selama ini telah berupaya keras agar masyarakat melek aksara. FK-PKBM Kabupaten Banyuwangi yang memiliki 52 lembaga mengklaim telah mengentaskan sekitar 5.000 warga dari butaaksara setiap tahun. “Kami aktif dalam mengelola pendidikan nonformal,” cetus Wakil Ketua FK-PKBM Ka bupaten Banyuwangi Muhamad As’adi.

Menurut As’adi, lembaga yang di kelola FK-PKBM itu meliputi program keseteraan Paket A, B, dan C. Selain itu, pihaknya juga mengelola Taman Bacaan Masyarakat (TBM) dan Kelompok Belajar Usaha (KBU). “Anak-anak putus sekolah juga banyak yang kita bina dalam Paket A, B, dan C,” katanya. As’adi menyebut, selama ini lembaga yang dia kelola belum mendapat perhatian serius Pemkab Banyuwangi, meskipun lembaganya telah membantu mencerdaskan anak bangsa.

Setiap tahun kita rata-rata membuat 5.000 warga melek aksara,” ujar Ketua PKBM Asri, Kecamatan Sempu. Meski kurang mendapat perhatian serius pemkab, As’adimenyampaikan bahwa lemba ganya masih tetap eksis dan serius memberantas buta aksara. Apalagi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI dan Dinas Pendidikan Jawa Timur sampai saat ini mendukung penuh perjuangannya.“TBM dan KBU yang kita kelola sangat diminati masyarakat,” sebutnya.

Dengan bantuan Ke mendikbud RI dan Dispendik Jawa Timur, masih kata As’adi, FK-PKBM juga mengelola program keaksaraan fungsional (KS). Pro gram itu, jelas dia, yang telah membantu pemerintah dalam memberantas buta aksara. “Program KS ini tidak mudah,” ujarnya. Peserta dalam KS ini, lanjut dia, umumnya masyarakat yang sehari-hari memiliki kesibukan. Sehingga, pihaknya harus sabar dan telaten membimbingnya. “Kami membimbing sesuai waktu luang masyarakat. Terkadang malah memberi iming-iming, seperti mi instan,” cetusnya.

Berdasar pengalaman, As’adi mengaku ragu dengan program Pemkab Banyuwangi yang hanya membutuhkan waktu dua bulan untuk memberantas buta aksara. “Kita ini enam bulan hanya 70 persen yang bisa melek aksara,” ungkapnya.Dengan nada serius As’adi me nyampaikan, FK-PKBM memangbaru berumur setahun. Tetapi, kiprahnya sudah lama. Sejak 2003 hingga 2013 telah berhasil mengentaskan 62 ribu warga buta asara. Di tahun 2014 ini, FK-PKBM membina wajib belajar (WB) yang mencapai ribuan orang. Paket A ada 732 WB, Paket B tercatat ada 1.125 WB; dan Paket C sebanyak 1681 WB. “Tutor dan intrukturnya 651 orang,” ungkapnya. (radar)