Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Hukum  

Polisi Dapat Lagi 2.500 Butir Trex

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

POLISIDAPATBANYUWANGI – Polisi kembali menyita obat daftar G jenis trihexyphenidil alias trex. Kali ini, sebanyak 2.500 butir trek diamankan dari rumah Wahyu Wijaya, 27, warga Perum Berlian Indah, Kelurahan Kebalenan, Kecamatan Banyuwangi. Wahyu digerebek anggota Satuan Reserse dan Narkoba (Satreskoba) Polres Banyuwangi di rumahnya Jumat malam (31/5). Dalam operasi tersebut, polisi menemukan 2.500 butir pil trex yang disimpan dalam panci.

Dalam panci tersebut juga ada satu kaleng bekas bungkus trex dan satu plastik bekas bungkus obat. Semua barang itu disita sebagai barang bukti (BB). “Kita juga temukan dua hand phone (HP) merek Nokia dan Nexian,” cetus Kasareskoba Polres Banyuwangi AKP Watiyo kemarin (1/6). Menurut AKP Watiyo, Wahyu termasuk target yang sudah lama diincar. Berdasar informasi yang diterima, bujangan itu sering mengedarkan obat daftar G secara tidak sah.

“Tersangka kita ringkus setelah terbukti mengedarkan obat trex,” katanya. Kasat menyebut, Wahyu diduga bagian dari jaringan Imam Rosyidi, 28, warga Lingkungan Krajan, Kelurahan Kebalenan. Imam sebelumnya telah ditangkap saat mengambil paket berisi 10.000 butir pil trex di Jalan MH. Th amrin, Banyuwangi. “Imam dan Wahyu diduga satu jaringan,” ujarnya. Dugaan itu, jelas dia, berdasar keterangan yang disampaikan Wahyu. Kepada polisi, tersangka mengaku semua trex yang disimpan di rumahnya itu bukan miliknya.

Barang itu milik Imam Rosyidi, temannya yang dikenal sebagai pengedar trex. “Saya hanya dititipi,” ungkapnya. Wahyu menyebut, di antara pil trex yang disimpan itu sudah ada yang dibungkus klip plastik kecil  Setiap klip plastik berisi 10 butir pil trex yang sudah siap jual. “Membungkusnya di ru mah saya, tapi yang me ma suk kan ke klip plastik Imam Rosyidi,” jelasnya. Demi mengungkap jaringan pengedar pil trex tersebut, po lisi sempat mempertemukan Wahyu dan Imam Rosyidi.

Saat ditemukan, Rosyidi mem bantah pil trex di rumah Wahyu itu berasal darinya. “Rosyidi tidak mengakui,” sebutnya. Saat dipertemukan di ruang Satreskrim Polres Banyuwangi, Rosyidi mengaku tidak pernah bekerja sama dengan Wahyu dalam mengedarkan obat daftar G secara liar itu.

“Yang jelas ke duanya kita tangkap ada buktinya,” cetusnya. Kasat menduga, jaringan Imam Rosyidi sepertinya cukup besar. Pihaknya akan terus melakukan pengembangan kasus tersebut. “Saat menangkap Wahyu, kita belum tahu kalau ada hubungan dengan Imam Rosyidi,” sebutnya. (RADAR)