Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Hukum  

Polisi Kesulitan Cari Bukti Santri Keracunan

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Santri Keracunan Sudah Pulang dari Puskesmas

GLENMORE – Aparat Polsek Glenmore terus berusaha mengungkap dugaan keracunan yang menimpa seratus santriwati sebuah pesantren di Desa Tulungrejo, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi. Sayang, upaya polisi mengungkap kasus keracunan masal itu tampaknya menemui kendala. Gara-garanya, barang bukti berupa sisa nasi bungkus de ngan lauk mi yang dimakan para santriwati itu belum dipegang polisi hingga kema rin (2/6). “Barang buktinya nggak ada.

Kita belum nemukan,” kata Kapolsek Glenmore AKP Subardi kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin. Kapolsek Subardi menuturkan, kasus dugaan keracunan mi instan di dalam nasi bungkus yang menimpa para santri tersebut memang belum diketahui kapan waktunya. Informasi awal yang diterima pihak kepolisian, kasus keracunan itu terjadi antara hari Selasa (27/5) dan Rabu (28/5). Awalnya, hanya beberapa santri yang keracunan.Namun, keesokan harinya terus bertambah. 

“Waktu itu kita coba cari kebenaran informasi tersebut, ternyata nggak ada. Baru hari Kamis (29/5) kabarnya mulai ramai hingga sekarang,” katanya. Karena sulit melacak informasi, pihak kepolisian minim barang bukti dan saksi untuk mengungkap penyebab keracunan yang menimpa para santriwati itu. “Sampai sekarang kita belum menemukan barang buktinya,” AKP Subardi. Terkait rencana pemeriksaan sejumlah saksi dari pengurus pesantren, kepolisian masih belum bisa melakukannya hingga kemarin.

“Surat panggilannya masih baru kita antar. Mungkin besok (hari ini, Red) akan dilakukan pemeriksaan,” tandasnya. Sementara itu, beberapa santriwati sempat menjalani perawatan di Puskesmas Sepanjang ternyata sudah boleh pulang kemarin. Kondisi mereka juga mulai stabil. Seperti diberitakan kemarin, diduga makan mi kedaluwarsa di dalam nasi bungkus, sekitar seratus santri sebuah pesantren di Desa Tulungrejo, Kecamatan Glenmore, lemas. 

Mereka harus dibawa ke rumah sakit Rabu sore lalu (28/5). Diperoleh keterangan, kasus tersebut bermula dari acara tasyakuran seorang santriwati asal Kecamatan Kalibaru. Saat itu orang tuanya membawakan nasi bungkus ke pesantren untuk para santriwati. Namun, tak lama setelah makan nasi bungkus tersebut, sejumlah santri merasa perutnya mual dan kondisi tubuhnya lemas.

Saat itu juga, sebagian santri tersebut langsung dibawa ke Puskesmas Tukungrejo, Puskesmas Sepanjang, dan sebagian lagi ke Rumah Sakit Krikilan, Kecamatan Glenmore. Semakin lama, jumlah santri yang diduga mengalami keracunan setelah makan nasi bungkus tersebut terus bertambah. “Pertama Rabu sore, terus keesokannya ada lagi yang lemas,” kata Mahfud, seorang guru yang mengajar di lingkungan pesantren, saat itu. (radar)