BANYUWANGI, KOMPAS.com – Pemandangan menarik terlihat di Jalan RA. Kartini yang berada di sekitaran area RTH Taman Blambangan, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (14/11/2025).
Warga yang mayoritas paruh baya tampak berkerumun, berbincang hangat dan sesekali tertawa sembari menikmati segelas kopi dan jamu yang disajikan secara gratis oleh Polsek Banyuwangi Kota.
Polsek Banyuwangi Kota tengah menghadirkan layanan jamu keliling (jamling) dan kopi keliling (Kopling) yang merupakan inovasi layanan patroli dialogis.
Baca juga: Tiga Perempuan Terekam CCTV Curi Emas Senilai Rp 40 Juta di Banyuwangi
“Monggo yang mau ngopi atau jamu gratis. Kalau ada aspirasi atau ada yang mau disampaikan silakan,” kata Brigpol Sulis Setyaningsih, polisi wanita yang tengah bertugas.
Brigpol Sulis ambil bagian untuk kopling, sementara rekannya yang lain, Brigpol Barani Fikarosinta berperan untuk menyajikan jamling sambil menjalin patroli dialogis dengan warga.
Sasarannya adalah masyarakat yang belanja di pasar dan juga warga yang sedang berolahraga di sekitar RTH Blambangan.
Baca juga: 23.000 Orang di Banyuwangi Suspek TBC dengan Risiko Penularan Tinggi
Kapolsek Banyuwangi, AKP Hendry Christianto mengatakan, jamling dan kopling ini untuk meningkatkan kedekatan Polri dengan mmasyarakat.
Dengan kedekatan yang terjalin, akan lebih mudah menyerap aspirasi dan keluhan yang ada di tengah-tengah masyarakat.
“Sehingga dengan aspirasi keluhan dan pengaduan yang disampaikan masyarakat, kita bisa lebih cepat merespons dan melakukan tugas tanggung jawab kita,” ujarnya.
Jamling dan kopling juga sebagai sarana kampanye untuk mengajak seluruh lapisan masyarakat, khususnya di Kecamatan Banyuwangi untuk sama-sama menjaga dan memelihara kamtibmas.
Mereka juga menyampaikan sosialisasi penerimaan Polri yang saat ini sedang berlangsung.
Patroli jamling dan kopling dilakukan setiap hari dan lokasinya berpindah-pindah disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Prioritasnya adalah lokasi yang dinilai banyak potensi kerawanan.
“Kita melihat potensi ada banyak kerawanan, di sana kita akan hadir,” katanya.
Kehadiran kopling dan jamling langsung diserbu masyarakat, ada yang memesan jamu ada juga yang kopi. Beberapa orang bahkan meminta untuk menambah jamu yang dikonsumsi.
Salah satu warga, Eva Juliatik, warga Kelurahan Tukangkayu, mengatakan, dirinya kebetulan melintas di jalan tersebut dan kemudian memesan jamu kunci suruh. Kebetulan perempuan ini sedang mengalami sariawan.
“Enggak bayar, gratis, dikasih Bu Polisi. Senang sekali, kalau bisa setiap hari enak,” tuturnya antusias.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang




