Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Potret Aceh Tamiang Sebelum dan Sesudah Banjir, Surga Wisata yang Menghilang

potret-aceh-tamiang-sebelum-dan-sesudah-banjir,-surga-wisata-yang-menghilang
Potret Aceh Tamiang Sebelum dan Sesudah Banjir, Surga Wisata yang Menghilang

sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Banjir besar yang menerjang Provinsi Aceh pada akhir November 2025 meninggalkan dampak memprihatinkan, terutama di Kabupaten Aceh Tamiang.

Wilayah yang selama ini dikenal dengan kekayaan alam dan budaya tersebut kini mengalami kerusakan parah.

Bahkan, sejumlah desa dilaporkan hilang akibat banjir bandang yang menghancurkan pemukiman warga.

Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, menyampaikan bahwa beberapa kampung di Aceh Tamiang dan kabupaten lain tersapu bersih oleh arus banjir.

Ia mengungkapkan kesedihan mendalam setelah melihat langsung kondisi di empat wilayah paling parah, yakni Aceh Tamiang, Aceh Timur, Aceh Utara, dan sebagian Bireuen.

Bantuan berupa sembako dan air bersih menjadi kebutuhan paling mendesak bagi para penyintas.

Baca Juga: Hasil Undian FA Cup 2026: Crystal Palace Tantang Macclesfield, Manchester United & Wrexham Dapat Lawan Berat!

Desa Sekumur yang ‘Hilang’ Ditelan Banjir

Salah satu titik terparah berada di Desa Sekumur, Aceh Tamiang.

Banjir bandang menghanyutkan hampir seluruh bangunan di desa tersebut.

Hanya masjid desa yang masih berdiri, dikelilingi tumpukan kayu dan material yang terbawa arus.

Ketinggian banjir dilaporkan hampir mencapai atap masjid.

Tidak terlihat lagi struktur rumah warga, padahal sebelumnya terdapat sekitar 280 unit rumah di kawasan itu.

Masyarakat kini mengungsi ke lokasi yang lebih aman dan sangat bergantung pada bantuan kemanusiaan.

Di Desa Tanjung Karang, kondisi serupa terjadi.


Page 2

Kini, seluruh kawasan tersebut terhambat aktivitasnya akibat medan yang rusak, akses yang tertutup material, dan kondisi lingkungan yang belum pulih.

Baca Juga: Bagaimana Lando Norris Mengalahkan Max Verstappen untuk Gelar Juara Dunia F1 2025?

Keragaman Budaya dan Sejarah yang Terancam

Selain pesona alam, Aceh Tamiang juga kaya akan tradisi dan peninggalan sejarah.

Tari Saman, adat Gayo, hingga Festival Musim Panen menjadi bagian dari kekayaan budaya yang selama ini menarik wisatawan.

Bangunan bersejarah seperti Masjid Agung Al-Munawarah dan Kota Sejarah Kuto Baro menjadi saksi perjalanan panjang daerah tersebut.

Sayangnya, bencana yang melanda menimbulkan ancaman serius terhadap pelestarian budaya dan situs penting di wilayah ini.

Baca Juga: Pesona Banyu Kuwung, Wisata Pemandian Alami Baru di Lereng Gunung Ijen Kian Diminati Wisatawan

Harapan Pemulihan dan Masa Depan Aceh Tamiang

Meski kondisi Aceh Tamiang kini memprihatinkan, masyarakat tetap menunjukkan semangat untuk bangkit.

Program pemulihan diperkirakan membutuhkan waktu panjang, mencakup pemulihan ekosistem, pembangunan infrastruktur, dan normalisasi kehidupan sosial ekonomi.

Bencana ini menjadi pengingat bahwa mitigasi, perlindungan lingkungan, dan kesiapsiagaan bencana harus menjadi prioritas bersama.

Di tengah kesedihan yang mendalam, Aceh Tamiang masih menyimpan harapan untuk kembali bangkit sebagai wilayah dengan pesona alam dan budaya yang membanggakan.


Page 3

Tumpukan kayu gelondongan dan lumpur menutupi area Pondok Pesantren Darul Mukhlishin serta menghambat akses utama menuju permukiman.

Baca Juga: Viral! Pesta Pernikahan Gagal Total karena WO Tak Muncul, Begini Kronologinya

Data Korban dan Kondisi Terkini

Kepala BNPB, Letjen Suharyanto, melaporkan bahwa korban bencana di Sumatera mencapai angka mengejutkan.

Sebanyak 921 orang meninggal dunia, 392 orang hilang, dan hampir 1 juta warga mengungsi.

Di Aceh Tamiang sendiri, meski banjir telah surut, wilayah tersebut berubah menjadi kawasan penuh debu akibat lumpur yang mengering.

Akses menuju Kota Kuala Simpang mengalami kemacetan panjang karena banyaknya kendaraan dan material sisa banjir yang menutupi jalan.

Warga yang kembali ke rumah masing-masing harus menghadapi kenyataan pahit, hampir seluruh bangunan mengalami kerusakan berat dan membutuhkan waktu pemulihan yang panjang.

Baca Juga: Warung di Bangorejo Banyuwangi Terbakar Akibat Kompor Lupa Dimatikan, Kerugian Capai Rp 10 Juta

Aceh Tamiang, Surga Wisata yang Terhenti Mendadak

Sebelum bencana terjadi, Aceh Tamiang dikenal sebagai salah satu surga tersembunyi di Aceh.

Wilayah seluas 3.177 kilometer persegi ini memiliki pesona pariwisata yang mencakup taman nasional, air terjun, danau, hingga situs sejarah.

Beberapa daya tarik utama yang kini terdampak akibat bencana meliputi:

Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL)

Bagian dari warisan dunia UNESCO ini merupakan habitat orang utan, harimau Sumatera, dan berbagai flora tropis langka.

Hutan rimbunnya menjadi tujuan favorit pecinta trekking dan penelitian konservasi.

Air Terjun Tujuh Juh

Air terjun tujuh tingkat ini menjadi salah satu ikon wisata Aceh Tamiang, menawarkan panorama alam yang menenangkan.

Danau Bias Kunjang

Dikenal sebagai destinasi bersantai dan olahraga air, termasuk aktivitas snorkeling di perairan tenangnya.