BANYUWANGI – Cabang olahraga (cabor) panjat tebing terpuruk pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim V tahun 2015. Hasil tersebut mengulang tragedi serupa pada edisi sebelumnya. Tentu saja, prestasi jeblok tersebut menjadi pukulan telak bagi Banyuwangi.
Sebab, prestasi yang diharapkan justru tidak mampu dicapai. Hal itu menunjukkan pembinaan tidak jalan alias gagal total. Ketua Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Banyuwangi, Anton Sunartono menegaskan tidak akan meletakkan jabatan meski selama ini tidak membawa prestasi yang dibanggakan.
Kekalahan dalam ajang multi even itu memang karena kualitas kontingen lain yang lebih superior. FPTI Banyuwangi tampaknya tidak ingin mengulang tragedi serupa dalam even-even berikutnya. Apalagi, kini ada fasilitas wall panjat tebing di Taman Blambangan, Banyuwangi.
Tentu saja, hal itu perlu dimanfaatkan dengan baik. Artinya, latihan atlet perlu digenjot secara kontinu sehingga bisa menghasilkan tujuan prestasi yang dibanggakan. Meski begitu, FPTI Banyuwangi menyadari jika saat ini tengah gencar mencari atlet.
Semakin banyak kuota atlet, maka semakin baik dalam menentukan atlet terbaik. ‘’Kita sedang promosi mencari atlet,’’ kata pelatih FPTI Banyuwangi, Awiyono, kemarin. Awiyono mengakui jika mencari atlet memang tidak gampang. Sebab, diakui atau tidak, olahraga tersebut membutuhkan nyali yang besar.
Lanjutkan Membaca : 1 | 2