Banyuwangi, Jurnalnews.com – Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwan H. Suratno, S. Pd, MM berkenan baca puisi berjudul Guru dalam undharasa Using karya Drs. Ir. Jaenuri NZ, M. Pd dengan judul senafas jumlah asmaul husna yakni Guritan Sangang Puluh Sanga (99) pada momentum peluncuran karya purnabakti guru dan dosen ini di LKP TBM ELIT, Lemahbangdewo-Rogojampi, Minggu (12/10/25).
Walau spontan Suratno fasih dan dapat Aplaus audiensi yang mayoritas guru dan Seniman karena masa kecil tinggal di Lemahbangdewo saat diasuh kakeknya Mbah Cilik dan rangkaian tugasnya di wilayah Using seperti SMAN 1 Srono serta dinas yang dipimpinnya getol gelar literasi sastra Using hingga dapat penghargaan Mendiknas.
Pada peluncuran yang ditandai paraf di banner gambar buku itu, kepala dinas sampaikan buku karya Jaenuri ini jadi referensi tehnis dan tambah peluru untuk perjuangan pemda yang didukung DKB agar Bahasa Using bisa berdiri sendiri bukan seperti regulasi provinsi yang disebut bahasa Jawa dialek Osing.
” Dan mohon K3S dan MGMP Bahasa Using SMP buku puisi Using ini jadi referensi bahan ajar buat anak didik yang wilayahnya mayoritasnya dari suku Using, “tambah ketua drumband ini.
Sedang Kepala Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kabupaten Banyuwangi, Taufik Rachman, M. S.i salut kepada penulis yang rutin menandai hari kelahirannya terbitkan karya original tanpa gabungan seperti antologi dengan judul Guritan Telu Likur ambi Sewidak Siji yang merupakan dedikasi nguri-nguri pesan leluhur dan lestarikan bahasa lokal lewat buku sastra.
“Ini sungguh warisan luar biasa buat generasi penerus dan patut diapresiasi dan layak hari jadi Banyuwangi 18 Desember dapat penghargaan Bupati, ” tutur pejabat nyedulur yang tinggal di Alasmalang ini.
Sementara itu kakek dari Arjun Naafi Abyakta, Tribuana Tunggadewi, Aji Panjalu dan Mafandi Jayabaya Datu Sukma tersebut sengaja meluncurkan buku 99 ini. menyesuaikan waktu Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Disbudpar, Ketua DKB, Ketua Kiling Using dan Ketua Komunitas Gotongroyong “45 ini karena diniati sebagai kado buat hari pendidikan nasional dan dunia pendidikan di Banyuwangi yang di era digitalisasi harapannya tetap mau jaga kearifan lokal khususnya sastra Using dengan adat tradisi suku Using. Dan suami dari Yayuk Werdi yang ke empat anaknya dokter gigi ini berharap ada warisan berharga buat anak cucu berupa buku. Anggota komunitas sepeda tua (KOSTI) dan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) ini juga sampaikan bukunya tak akan dijual tapi akan diberikan ke perpustakaan sekolah yang 4-5 tahun mendatang boleh di e-book Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Banyuwangi.
Ketua Kiling Using Aekanu Haryono yang juga banyak menelurkan buku seni tradisi dengan berbagai bahasa lokal dan internasional ini bersyukur pecutannya memberi semangat Prof Nuri sebutannya untuk mau menulis dan menulis serta mau ngopi jauh untuk silaturahmi ke berbagai kalangan.
Sedang Ketua Dewan Kesenian Blambangan Drs. Hasan Basri menyebut Jaenuri bawa semangat kaum Ksatria yang nekad wujudkan krenteg hati entah bagaimana caranya hingga suatu saat akan munculkan sastra satrian.
Apresiasi atas buku “99” dengan Editor Rhiza E. Purwanto, M. A dengan nomer ISBN: 978-634-7376-19-0 ini juga dari Ketua MGMP Bahasa Using SMP Yeti Chotimah, S. Pd, M. Art dan Ketua Kopiwangi Andi Budi Setiawan, S. Pd yang bergerak melangkah bahwasannya Kang Jaenuri sebagai inspirasi dan motivasi untuk dorong guru dan murid mau ber- literasi dan bedah buku serta bikin buku. (Bung Aguk/Q’Nin/JN-SW)