Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Pulang Cepat demi Power Cross

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Ajang international Power Cross series 2012, rupanya membuat Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas bergegas. Dia sengaja pulang lebih cepat dari jadwal kunjungan studi di Kanada, agar bisa menyaksikan balap motor cross di Stadion Diponegoro kemarin (2/12).

Ajang balapan sekaligus hiburan gratis itu juga memuaskan banyak kalangan. Pengurus Ikatan Motor Indonesia (IMI), Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Banyuwangi, dan seluruh pimpinan satuan kerja pemkab Banyuwangi menyatakan puas dengan aksi para crosser itu. “Mudah-mudahan aksi spektakuler para crosser dan extreme free style ini bisa menjadi hiburan yang berkualitas bagi rakyat Banyuwangi,” kata Bupati Anas.

Sementara itu, para free styler dari Eropa benar-benar menepati janjinya menampilkan atraksi ekstrem. Sebagai penutup atraksi Power Cross Championship 2012, penonton dihibur aksi William Van Den Putte asal Belgia yang tampil memukau dengan backflips. Motor dilajukan lalu melambung tinggi sambil melepas stir dan bertumpu pada jok motor.

Tak mau ketinggalan, Gabriel Villada dari Spanyol dan Alex Martins asal Latvia bergantian menampilkan atraksi tsunami. Sambil melayang naik motor, tangan dan kaki pembalap itu di atas stir bersamaan. Aksi kedua, tangan di atas stir dengan badan melayang di atas motor dan melaju dengan kecepatan tinggi mirip superman melayang. “Saya senang berada di sini,” ujar William usai atraksi dalam bahasa Inggris.

Sementara itu, crosser nasional harus takluk dan mengakui keunggulan crosser asing. Pada race pertama kelas MX2, crosser asal Slovenia, Jerney Irt berhasil unggul dengan catatan waktu hanya 13.59,793 detik. Peringkat kedua ditempati crosser asal Prancis Lopes Andrien dengan catatan waktu 14.00,601 detik. Pada race pertama, crosser Indonesia hanya berhasil menempati peringkat kelima, Farhan Hendro asal DKI Jakarta dengan catatan waktu 14.22,232 detik. Sedangkan peringkat ketiga dan keempat, ditempati crosser Australia Nick Sutherland dan Ben George.

Pada race kedua pada kelas yang sama, peringkat Indonesia naik ke posisi tiga. Peringkat ini berhasil diraih crosser asal Jawa Barat, Agi Agasi dengan catatan waktu 14.14,878 detik. Pada race pertama, Agi Agasi menempati peringkat tujuh dengan catatan waktu 14.33,315 menit. Sementara peringkat pertama pada race kedua berhasil ditorehkan crosser asal Australia, Luke Wilson dengan catatan waktu 14.06,951 detik.

Tim dari Dumasari Ink SSR Honda PF One itu berhasil menendang Jerney Irt yang berjaya pada race pertama. Sedangan Luke sendiri pada race pertama hanya menempati peringkat sembilan dengan catatan waktu 14.40,662 detik. Sementara peringat kedua, tetap dipegang crosser asal Prancis Lopes Andrien dengan catatan waktu 14.13,369 detik. Total point tertinggi pada race satu dan dua, berhasil diraih Lopes Andrien dengan total point 44. Sedangkan posisi kedua ditempati crosser Luke Wilson dengan total poin 37, dan crosser Indonesia Agi Agasi berhasil mengoleksi 34 point di peringkat ketiga.

Agi Agasi juga berhasil meraih Point tertinggi nasional dengan 45 point. Peringkat point kedua nasional di kumpulkan crosser asal Sulut Andre Sondakh dengan 44 point dan peringkat ketiga point tertinggi diraih crosser asal Jabar Adi  prian

Nugraha dengan 36 point. Sementara di kelas 85 cc junior, pembalap tuan rumah Jawa Timur juga tumbang. Pembalap asal Kalsel, A Hakim Uka Uka unggul di peringkat pertama dengan catatan waktu 15.53, 030 detik. Sedangkan posisi kedua ditempati crosser cilik asal Papua Barat, Joshua Pattipi. Crosser asal tim Papua Barat MSD IRA MX ini berhasil menorehkan catatan waktu 16.02,775 detik. Sedangkan peringkat ketiga, diraih Tyrel Bullen asal Australia dengan catatan waktu 16.23,436 detik.

Sedangkan crosser tuan rumah Jatim harus puas berada di peringkat sembilan, 10, 11, 13, dan 14 saja. Pertandingan yang melahap waktu hingga senja itu, tidak membuat penonton surut dari arena pertandingan. Walau para crosser sudah menunjukkan kehebatannya masing-masing, penonton masih ingin terus menyaksikan aksi-aksi crosser pujaannya. (radar)