sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Abrasi yang terus mengikis Pulau Tabuhan coba diredam oleh Lanal Banyuwangi.
Selasa (14/10) puluhan personel Lanal bersama dengan pengurus Jalasenastri Cabang 6 Koarmada V melakukan penanaman mangrove dan cemara udang di sekitar Pulau Tabuhan.
Penanaman tersebut dipimpin langsung oleh Komandan Lanal Banyuwangi, Letkol Laut (P) Muhamad Puji Santoso.
Sejak dua bulan terakhir Lanal telah melakukan pemantauan kondisi Pulau Tabuhan, termasuk potensi abrasi yang terjadi di sisi barat pulau.
Dari hasil pemantauan dan laporan para pemerhati lingkungan, diketahui bahwa daratan Pulau Tabuhan terus menyusut akibat abrasi.
“Kami mendapat laporan dari sejumlah pemerhati lingkungan bahwa abrasi di sisi barat semakin parah. Karena itu, diperlukan langkah nyata untuk menekan percepatan abrasi yang terjadi,” ujarnya.
Penanaman dilakukan untuk melindungi garis pantai dari abrasi. Sekaligus menjaga habitat laut, serta mendukung upaya mitigasi perubahan iklim.
Selain menjadi benteng alami terhadap gelombang laut, mangrove juga berperan menyerap karbon dan memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat melalui sektor perikanan dan pariwisata.
Selain itu, hasil kajian dari KKP menunjukkan, luas Pulau Tabuhan menyusut dari sekitar 67.313 meter persegi pada 2006 menjadi 50.018 meter persegi pada 2021.
Artinya, setiap tahun rata-rata daratan yang hilang mencapai 850 meter persegi.
Penyusutan terbesar terjadi di sisi barat dan selatan, dengan total area yang hilang mencapai 22 ribu meter persegi.
Kini, luas pulau yang dulunya mencapai delapan hektare itu tinggal sekitar 4,5 hektare.
Kondisi tersebut membuat langkah konservasi seperti penanaman mangrove menjadi penting agar Pulau Tabuhan tak semakin tergerus.
Puji menambahkan, dirinya berharap upaya yang dilakukan Lanal Banyuwangi diharapkan dapat menjadi langkah awal menjaga pulau tersebut.
Page 2
Page 3
sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Abrasi yang terus mengikis Pulau Tabuhan coba diredam oleh Lanal Banyuwangi.
Selasa (14/10) puluhan personel Lanal bersama dengan pengurus Jalasenastri Cabang 6 Koarmada V melakukan penanaman mangrove dan cemara udang di sekitar Pulau Tabuhan.
Penanaman tersebut dipimpin langsung oleh Komandan Lanal Banyuwangi, Letkol Laut (P) Muhamad Puji Santoso.
Sejak dua bulan terakhir Lanal telah melakukan pemantauan kondisi Pulau Tabuhan, termasuk potensi abrasi yang terjadi di sisi barat pulau.
Dari hasil pemantauan dan laporan para pemerhati lingkungan, diketahui bahwa daratan Pulau Tabuhan terus menyusut akibat abrasi.
“Kami mendapat laporan dari sejumlah pemerhati lingkungan bahwa abrasi di sisi barat semakin parah. Karena itu, diperlukan langkah nyata untuk menekan percepatan abrasi yang terjadi,” ujarnya.
Penanaman dilakukan untuk melindungi garis pantai dari abrasi. Sekaligus menjaga habitat laut, serta mendukung upaya mitigasi perubahan iklim.
Selain menjadi benteng alami terhadap gelombang laut, mangrove juga berperan menyerap karbon dan memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat melalui sektor perikanan dan pariwisata.
Selain itu, hasil kajian dari KKP menunjukkan, luas Pulau Tabuhan menyusut dari sekitar 67.313 meter persegi pada 2006 menjadi 50.018 meter persegi pada 2021.
Artinya, setiap tahun rata-rata daratan yang hilang mencapai 850 meter persegi.
Penyusutan terbesar terjadi di sisi barat dan selatan, dengan total area yang hilang mencapai 22 ribu meter persegi.
Kini, luas pulau yang dulunya mencapai delapan hektare itu tinggal sekitar 4,5 hektare.
Kondisi tersebut membuat langkah konservasi seperti penanaman mangrove menjadi penting agar Pulau Tabuhan tak semakin tergerus.
Puji menambahkan, dirinya berharap upaya yang dilakukan Lanal Banyuwangi diharapkan dapat menjadi langkah awal menjaga pulau tersebut.