SEMPU – Para petani jagung di Desa Temuasri, Kecamatan Sempu, terancam gagal panen. Puluhan hektare (ha) tanaman jagung yang sudah siap panen rusak berat setelah diterjang angin besar. Luas tanaman jagung yang rusak itu tampaknya juga akan bertambah.
Sebab, hingga kemarin (13/7) angin masih tetap bertiup kencang. “Angin besar tanaman jagung ambruk semua,” cetus Ponimin, 50, warga Dusun Tapak Lembu, Desa Temuasri, Kecamatan Sempu. Menurut Ponimin, tanaman jagung miliknya mulai ambruk Minggu malam (12/7).
Meski ada angin besar, awalnya hanya beberapa tanaman jagung saja yang ambruk. Tapi pada esok paginya, hampir semua tanaman jagung miliknya ambruk. Tanaman jagung yang ambruk itu, terang dia, jenis jagung manis yang baru berumur dua bulan.
Rencananya, tanaman jagung itu akan dipanen sekitar 15 hari lagi. “Kerugian ya jutaan rupiah, apalagi ini akan Lebaran, malah gagal panen,” keluhnya. Tanaman jagung yang ambruk itu, tidak hanya milik warga Dusun Tapak Lembu saja. Para petani di Dusun Awu-awu, Desa Temuasri, juga mengalami nasib yang sama.
“Jagung ambruk kena angin besar hampir merata di Desa Tamuasri,” cetus Sukidi, 52, petani di Dusun Awu-awu, Desa Temuasri. Tanaman jagung seluas seperempat ha miliknya, terang dia, terpaksa dijual dengan harga Rp 300 ribu. Tanaman jagung itu, biasanya dibuat untuk pakan ternak sapi. (radar)