BANYUWANGI – Hujan deras disertai angin kencang melanda wilayah Banyuwangi dan sekitarnya sore kemarin. Hujan yang berlangsung satu jam itu sempat menggenangi jalan perkotaan. Sejumlah pohon juga ambruk setelah disapu angin kencang.
Hujan lebat disertai angin kencang itu terjadi hampir merata di wilayah Banyuwangi menjelang sore hari kemarin. Prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Banyuwangi, Yustoto Windiarto, mengatakan hujan masih sering terjadi di wilayah Banyuwangi saat musim kemarau ini karena suhu muka laut di Jawa Timur masih terasa hangat.
Hangatnya suhu muka laut ini sangat berpotensi menambah pertumbuhan awan-awan yang bisa menimbulkan hujan. Selain itu, pengaruh kondisi angin yang berembus (monsun) dari daratan Asia juga masih kuat saat ini dan diprediksi akan tetap kuat hingga satu bulan ke depan.
Monsun Asia bersifat mengandung banyak uap air, sehingga sangat mendukung pembentukan awan-awan hujan. ”Monsun didominasi dari arah Asia yang banyak mengandung uap air. Monsun Australia yang banyak bersifat kering saat ini masih lemah,” jelas Yustoto kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi.
Dengan masih tingginya monsun Asia saat ini, peluang pembentukan awan yang berpotensi hujan di sekitar Jawa Timur, khu susnya Banyuwangi, juga masih berpotensi bertambah sampai awal Juni 2016. Potensi hujan ringan hingga lebat disertai petir dan angin kencang masih akan berpotensi terjadi hingga awal bulan Juni 2016.
”Tapi hujannya tidak sesering seperti saat musim penghujan,” terangnya. BMKG mengimbau masyarakat pesisir mewaspadai kondisi cuaca seperti saat ini. Sebab, dengan adanya pertumbuhan awan cukup tinggi bisa menimbulkan angin kencang dan ombak tinggi di perairan.
”Waspadai gelombang tinggi di perairan selatan Pulau Jawa hingga Nusa Tenggara Barat (NTB). Hari ini dan besok tinggi gelombang bisa mencapai 3 meter,” pungkasnya. (radar)