Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Puluhan Siswa di Banyuwangi Terpapar Covid-19

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
(Foto : suarajatimpost.com)

SUARAJATIMPOST.COM – Puluhan siswa di Banyuwangi terkonfirmasi positif Covid-19. Puluhan siswa tersebut diantaranya terdiri dari 32 siswa SD dan 21 siswa SMP yang tersebar di 9 kecamatan di wilayah setempat.

Plt Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi, Suratno mengatakan siswa terkonfirmasi positif rata-rata penularannya berasal dari luar aktivitas sekolah. Dalam kata lain kasus yang terjadi bukan klaster sekolah.

“Hanya di 9 kecamatan, 16 lainya masih aman, belum ada. Setelah kita dalami ternyata itu tidak disetiap sekolah. Setiap sekolah itu hanya 1 atau 2 saja. Siswa bersangkutan sudah kita tangani,” kata Suratno.

Jumlah kasus Covid-19 tergolong rendah masih bawah 5 persen dari total populasi keseluruhan siswa disekolah tersebut. Dengan demikian sekolah tidak diharuskan lockdown.

Merujuk pada Surat Keputusan Bersama (SKB) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan nomor 14 disebutkan bila ada kasus kurang dari 5 persen maka proses akademik dialihkan dari pembelajaran tatap muka (PTM) menjadi pembelajaran jarak jauh (PJJ).

“Namun sekupnya hanya satu kelas siswa yang terkonfirmasi positif saja. Durasi selama selama 5 hari,” ujar dia.

Lain halnya, lanjutnya, bila kasus Covid-19 merupakan kluster sekolah dengan angka kasus lebih dari 5 persen. Maka pembelajaran di sekolah yang bersangkutan secara keseluruhan harus dialihkan ke proses PJJ.

“Rujukannya pada poin 12. Ketika kasus positif lebih dari 5 persen dari populasi total dan terjadi penularan, maka proses pembelajaran di sekolah tersebut secara keseluruhan harus dialihkan ke PJJ,” pungkasnya.

Menurutnya kebijakan tersebut sudah cukup baik. Dengan engedepankan aspek kenyamanan dan keselamatan. Namun selain itu yang tidak boleh dilupakan yakni perhatian pada proses tumbuh kembang siswa.

Penerimaan ilmu siswa selama PJJ tergolong kurang optimal. Selain itu potensi siswa putus sekolah pun cukup besar.

“Kita bertanggung jawab terhadap siswa di tingkat SD dan SMP. Peluang siswa putus sekolah semakin besar ketika siswa tidak bertemu langsung dengan guru. Beda dengan SMA atau mahasiswa yang notabene sudah dewasa dan mandiri. Semisal ada anak belum bisa membaca pasti akan terhambat. Itu menjadi atensi kami,” tandasnya.

Sumber : https://www.suarajatimpost.com/news/puluhan-siswa-di-banyuwangi-terpapar-covid19