Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Puncak Musim Kemarau, BPBD Banyuwangi Suplai Air Bersih ke Tiga Kecamatan yang Terdampak Kekeringan – Tribunjatim.com

puncak-musim-kemarau,-bpbd-banyuwangi-suplai-air-bersih-ke-tiga-kecamatan yang-terdampak-kekeringan-–-tribunjatim.com
Puncak Musim Kemarau, BPBD Banyuwangi Suplai Air Bersih ke Tiga Kecamatan yang Terdampak Kekeringan – Tribunjatim.com

Tayang: Selasa, 17 September 2024 18:17 WIB

zoom-inlihat foto Puncak Musim Kemarau, BPBD Banyuwangi Suplai Air Bersih ke Tiga Kecamatan yang Terdampak Kekeringan

TRIBUNJATIM.COM/AFLAHUL ABIDIN

BPBD Kabupaten Banyuwangi menyulai air bersih ke beberapa wilayah terdampak kekeringan saat puncak musim kemarau tahun ini, Selasa (17/9/2024) 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Aflahul Abidin

TRIBUNJATIM.COM, BANYUWANGI – BPBD Banyuwangi menyulai air bersih ke beberapa wilayah terdampak kekeringan saat puncak musim kemarau tahun ini. BPBD mencatat, tiga dari 25 wilayah kecamatan di Banyuwangi terdampak kekeringan.

Tiga kecamatan tersebut, yakni Wongsorejo, Bangorejo, dan Pesanggaran. Beberapa desa di tiga wilayah tersebut telah disuplai air bersih dalam kurun beberapa waktu terakhir.

Kalaksa BPBD Kabupaten Banyuwangi Danang Hartanto menjelaskan, kekeringan di tiga wilayah tersebut belum tergolong ekstrem. Penyaluran air bersih dilakukan sebagai salah satu upaya mitigasi mencegah kekeringan makin meluas dan makin parah.

Danang menjelaskan, pengiriman air bersih dilakukan berdasarkan permintaan warga. Selama ini, baru warga dari tiga wilayah kecamatan tersebut yang mengajukan permintaan bantuan air bersih.

Baca juga: Cerita Kampung di Banyuwangi Sulap Saluran Air yang Bau dan Penuh Sampah, Jadi Kolam Ikan Jernih

“Suplai air bersih sudah kami lakukan sejak beberapa pekan yang lalu. Mulai dari wilayah Wongsorejo, lalu Bangorejo, dan pekan lalu ke Pesanggaran,” imbuhnya, Selasa (17/9/2024).

Apabila ada permintaan kembali untuk menyalurkan air bersih, ia melanjutkan, BPBD bakal menyalurkannya. Selain berbasis permintaan, BPBD juga memantau wilayah-wilayah rawan kekeringan secara berkala untuk memastikan tidak ada daerah yang mengalami kekeringan ekstrem.

“Ini upaya kami untuk memastikan tidak ada warga Banyuwangi yang mengalami kekurangan air bersih, meski saat musim kemarau,” lanjutnya.

Stasiun Klimatologi BMKG Banyuwangi mencatat, Kabupaten Banyuwangi masih mengalami puncak musim kemarau hingga saat ini. Kemarau sudah berlangsung sejak Juli dan mencapai puncaknya pada September dan Oktober.

Baca juga: Festival Burung Berkicau di Banyuwangi Berlangsung Meriah, Lebih dari 1.000 Peserta Berpartisipasi

BMKG mencatat, suhu maksimum yang tercatat di Kabupaten Banyuwangi selama puncak kemarau, yakni 32,4 derajat celcius. Suhu tersebut tergolong lebih rendah dibanding beberapa daerah lain di Jawa Timur, seperti Surabaya dan sekitarnya.

Prakirawan Stasiun Klimatologi Banyuwangi I Gede Agus Purbawa menjelaskan, suhu panas di Banyuwangi diprediksi akan terjadi pada Oktober.

“Suhu panas akan lebih terasa di puncaknya pada Oktober nanti,” katanya.