Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Budaya  

Ratusan Warga Berebut Tumpeng Suro di Banyuwangi

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Warga Dusun Pekulo, Desa Kepundungan, Kecamatan Srono Kabupaten Banyuwangi mengarak puluhan tumpeng raksasa di sepanjang jalan desa, Senin (11/09/2018). Tradisi bernama Grebeg Suro ini, digelar turun temurun setiap memasuki bulan Suro atau Muharam, agar dijauhkan dari malapetaka.

Panitia Grebeg Suro, Andre Subandrio mengatakan, tumpeng raksasa berisi buah-buahan hasil bumi yang ditata mengerucut seperti bumi dengan tinggi rata-rata 2 meter. Ada juga tumpeng raksasa yang berisi nasi dengan lauk pauk urap sayur.

“Tumpengnya diarak keliling dusun, kemudian diperebutkan agar menjadi berkah bagi yang mendapatkan,” ujar Andre, di sela pagelaran Festival Grebeg Suro.

Andre melanjutkan, tumpeng yang disajikan dalam tradisi Grebeg Suro sekaligus menjadi wujud syukur masyarakat Pekulo atas hasil bumi yang melimpah. Tumpeng, diartikan menjadi pengingat masyarakat agar selalu bersyukur kepada Tuhan.

“Sekaligus agar terus dijauhkan dari penyakit, malapetaka. Semoga ke depan menjadi lebih baik,” katanya.

Dari cerita turun temurun, tradisi Grebeg Suro mulanya digelar untuk mengusir pagebluk yang terjadi di era kerajaan Blambangan.

“Waktu masa kerajaan Blambangan, Pekulo pernah mengalami musibah dari kekeringan sampai banyak penyakit yang menyerang. Kemudian membuat acara makan tumpeng di sepanjang jalan, akhirnya pagebluk bisa teratasi,” jelasnya.

Selain mengarak tumpeng raksasa, tradisi makan tumpeng di sepanjang jalan juga masih dilestarikan hingga saat ini. Dalam kesempatan tersebut, Andre mengucapkan terimakasih atas dukungan Pemkab Banyuwangi yang telah memasukkan tradisi Grebeg Suro ke dalam agenda Banyuwangi Festival.

“Tahun lalu belum masuk, dan tahun ini sudah masuk agenda festival. Terimakasih telah mendukung melestarikan tradisi hasil gotong royong masyarakat kami,” kata dia.

Sementara itu, Wakil Bupati Banyuwangi Yusuf Widyatmoko saat membuka acara Festival Grebeg Suro berharap semoga nilai gotong royong untuk menggelar tradisi tersebut bisa dilestarikan.

“Pada tahun ini Grebeg Suro sudah masuk agenda Banyuwangi Festival, yang mana festival ini sudah dilaksanakan bertahun tahun dari bawah, masyarakat sendiri. Semoga kegiatan ini berjalan lancar,” katanya.