Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Rayakan Waisak, Umat Buddha Keliling Kampung

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

GAMBIRAN, Jawa Pos Radar Genteng – Umat Buddha menggelar peringatan Tri Suci Waisak 2567 Buddhis Era (BE), Minggu (4/6). Mereka menggelar kegiatan di sejumlah vihara, salah satunya di Vihara Dharma Mukti, Dusun Sidomukti, Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran.

Di vihara paling besar di Banyuwangi Selatan itu, para penganut Buddha mengadakan ritual Pradaksina hingga Puja Bakti sejak pukul 07.00. “Sebulan sebelum Waisak tiba, umat diajak melaksanakan sebulan pendalaman dhamma (SPD),” cetus Pandita Vihara Dharma Mukti, Dusun Sidomukti, Desa Yosomulyo, Sumardianto.

Menurut Sumardianto, SPD itu mempelajari dan mengingat kembali ajaran Sang Buddha. Sehingga, saat perayaan Hari Trisuci Waisak tiba, umat tergugah dan memiliki semangat untuk mempraktikkan ajaran Sang Buddha yang banyak nilai luhur, utamanya tentang moral etik. “Umat Buddha diharapkan lebih mengenal, mendalami, menghayati dhamma yang telah diajarkan oleh Sang Buddha dan mempraktikkannya,” katanya.

Dalam perayaan ini, terang Pandita Sumardianto, ada prosesi Atthasila, yaitu berlatih delapan kemoralan secara serius dan sungguh-sungguh demi meningkatkan kualitas hidup. Dengan datang ke vihara, umat dapat mendengarkan dhamma, berdana, melatih pengendalian diri dengan berpuasa ala Buddhis. “Menciptakan ketenangan batin melalui latihan meditasi untuk menenangkan batin, agar tidak terbawa oleh keserakahan atau kebencian, tidak terbawa oleh suka atau tidak suka,” katanya.

Selama SPD itu, lanjut dia, seluruh umat Buddha melakukan berbagai kegiatan positif, salah satunya berbagai sembako kepada warga yang membutuhkan. “Sembako ini diberikan kepada umat Buddha dan umat dari agama lain,” ungkapnya.

Menjelang peringatan Waisak, seluruh umat Budha yang menjadi jamah Vihara Dharma Mukti, nyekar (ziarah) ke makam keluarga secara bersama-sama. “Ini dilakukan sebagai simbol penghormatan kepada para leluhur,” ujarnya.

Pada puncak peringatan Tri Hari Suci Waisak, seluruh umat Buddha Vihara Dhamma Mukti yang berjumlah 205 kepala keluarga (KK) mengikuti kegiatan Pradaksina. “Dilakukan dengan mengitari objek suci dengan membaca arti paritta suci serta beranjali,” kata Pandita Sumardianto.

Prosesi Pradaksina diikuti oleh umat dan sejumlah Atthasilani dengan melintasi vihara, Tugu Gandrung Puja, dan Punden Sumber Jeding. “Biasanya dalam prosesi ini dilakukan dengan mengitari vihara sebanyak tiga kali. Di sini diganti dengan mengelilingi kampung sebanyak satu kali,” terangnya.

Usai melaksanakan Pradaksina dengan mengarak patung Buddha, umat Buddha mengikuti puja bakti bersama di vihara. “Semoga dengan Waisak ini membawa berkah kebaikan kepada semua mahluk hidup,” harapnya.(gas/abi)

source