Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Rebi Cahyadi, Atlet Peraih Medali Emas PON 2004 Ngebet Jadi PNS, Berharap Ada Keajaiban

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

rebyPRESTASI Rebi Cahyadi di lapangan hijau tidak terbantahkan. Lewat sepak bola, dia ikut mengharumkan nama Banyuwangi di pentas nasional. Prestasi yang patut dibanggakan adalah saat dia membawa tim Jawa Timur meraih medali emas dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XVI di Sumatera Selatan pada 2004 lalu. Sayang. prestasi manis itu tidak berbanding lurus dengan kehidupannya di masa mendatang. Bagaimana tidak, dia masih kesulitan mencari pekerjaan.

Padahal, semestinya prestasi itu layak mendapatkan penghargaan setimpal. Hingga kini llebi masih menunggu kejelasan janji dijadikan pegawai negeri sipil (PNS). Dasar nasib, sepuluh tahun lebih berjuang agar bisa jadi abdi negara, impiannya tak kunjung terealisasi. Meski gagal, usaha pesepak bola berusia 33 tahun itu menjadi PNS tidak pernah padam. Rebi merasa masih ada peluang berseragam PNS. Gelar PNS bisa dia jadikan pijakan hidup di masa depan yang lebih baik.

Apalagi. rekan-rekannya sesama pesepak bola banyak yang sudah menjadi PNS dan bertugas di lingkungan Pemkab Banyuwangi. Sekadar tahu, para atlet yang sukses meraih emas mendapatkan jatah PNS. Di Banyuwangi, banyak atlet yang bisa menikmati profesi sebagai PNS tersebut. Sebut saja, Roni NurdianSyah yang sukses membawa Iatim meraih emas di PON XVII 2008 lalu. Selain itu, juga ada Novi, pesilat putri Banyuwangi. Fathur, sprinter andalan Banyuwangi.

Fathur saat ini dipercaya sebagai ajudan Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas. Perjuangan Bebi untuk meraih emas dalam PON itu memang luar biasa. Karena sama-sama juara, Jatim dan Papua terpaksa harus berbagi juara. Meski Jatim tidak meraih juara umum dalam ajang empat tahunan itu, tapi prestasi cabang sepak bola dianggap lebih prestise. Di saat teman-temannya sudah hidup lebih mapan, semangat suami Weny Pipiet Hardianti itu tidak pernah surut. Dia terus berjuang agar ada keajaiban meski sudah sepuluh tahun berlalu.

Hanya lewat PNS. Rebi bisa hidup lebih baik. “Saya akan berusaha terus, Mas,” ujarnya. Rebi mengaku tidak pernah merasa putus asa untuk menjadi seorang PNS. Meski cukup sulit, tapi dia meyakini ada keajaiban pada saatnya nanti. “Saya yakin pemerintah daerah bisa membantu,” kata pria yang tinggal di Dusun Krajan, RT01/RW02, Desa Parangharjo, Kecamatan Songgon itu.

Pilar Persewangi pada musim lalu itu memang masih percaya akan terjadi keajaiban. Apalagi, kini istrinya tengah hamil. “Saya masih percaya impian untuk menjadi PNS akan datang. Mas,” kata Rebi saat menemui wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi di Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, beberapa waktu lalu, Rebi menyadari, jika pekerjaan di lapangan hijau memang tidak bisa dijadikan patokan.

Apalagi, usia emas dinilai sudah lewat. Karena itu, peluang satu-satunya untuk menafkahi keluarga adalah menjadi PNS. “Saya tidak selamanya menjadi pemain sepakbola, Mas. Saya masih sangat berharap bisa jadi PNS,” harapnya. Dia mengaku siap untuk menjalani pekerjaan apa saja di Banyuwangi. Bahkan, dia juga sanggup jika harus bekerja menjadi Tenaga Harian Lepas (THL). “Saya siap kalau harus honorer dulu di Banyuwangi,” tandas striker kelahiran Banyuwangi 5 Mei 1982 itu. (radar)