Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Budaya  

Ritual Suro Berujung Maut

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Puasa Pati Geni, Ditemukan Tewas di Rumah Kosong

TEGALSARI – Sungguh tragis nasib Senen. Warga Dusun Blokagung, Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari, itu ditemukan tak bernyawa saat menjalani ritual suroan kemarin pagi. Pria 60 tahun tersebut ditemukan saudaranya bernama Marsidi di sebuah rumah kosong di Dusun Sumberagung, Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari, pukul 06.30 kemarin. Kali pertama ditemukan, posisi korban dalam keadaan bersila tapi posisi kepala berada di lantai.

Wajahnya tampak menghitam. Ada darah kering yang keluar dari mulut korban. Saat ditemukan, Senen hanya mengenakan kaus dalam dan celana pendek serta tubuhnya sudah mengeluarkan bau busuk Diduga, dia meninggal dunia dua hari lalu. Selain korban, di dalam rumah milik Supri yang kini merantau ke luar negeri tersebut juga ditemukan sejumlah peralatan ritual, seperti keris, dupa, dan be berapa barang lain.

Kapolsek Tegalsari AKP Suhar di melalui Kanitreskrim Bripka Nanang mengatakan, berdasar keterangan beberapa saksi di lapangan diketahui bahwa korban meninggalkan rumah sejak Sabtu lalu (2/11). Kepada pihak keluarga, korban mengaku akan menjalani ri tual ngebleng dan minta agar tidak dikirim makanan dan tak dijenguk hingga 1 Suro. Senen mengaku ingin melakukan pati geni dan puasa ngerowot. Karena merasa iba, pada Minggu sore (3/11) Marsidi datang ke tempat kejadian perkara sambil membawa singkong rebus.

Namun, saat Marsidi mengetuk pintu dapur dan memberi tahu bahwa dirinya membawa singkong rebus, Senen justru menolak. “Marsidi di suruh pulang dan diminta men jenguk pada 1 Suro,” tutur Nanang. Karena menolak dikirimi makanan, Marsidi pun pulang dan kembali lagi kemarin pagi pukul 06.30 atau tepat 1 Suro se bagaimana permintaan korban. Tetapi, saat Marsidi mengutok pintu, sama sekali tak ada jawaban dari dalam rumah. Bahkan, beberapa kali pintu diketok, Senen tetap tak memberi jawaban.

Karena khawatir, Marsidi akhirnya mendobrak pintu dapur. “Begitu pintu dibuka, ternyata korban sudah meninggal dunia dalam posisi tengkurap,” terangnya. Kaget melihat saudaranya meninggal dunia, Marsidi langsung melapor ke Mapolsek Tegalsari. Tak lama kemudian aparat datang ke TKP bersama petugas medis Puskesmas Tegalsari. Hasil pemeriksaan yang dilakukan tim medis, korban di perkirakan meninggal tiga hari lalu. “Penyebabnya, diduga karena yang bersangkutan lemas,” ungkap Nanang.

Terkait darah yang diduga keluar dari mulut korban, itu karena saat meninggal dunia posisinya dalam keadaan bersila  dan posisi kepala di bawah. Hasil pemeriksaan tim kesehatan, darah banyak mengalir ke ke pala sehingga wajahnya menghitam. “Keterangan pi hak kesehatan seperti itu. Di tubuh korban tidak ada tanda-tanda penganiayaan,” tandas Kanitreskrim Bripka Nanang. (radar)