sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Harapan baru bagi warga Tapal Kuda segera terwujud mulai 2026 mendatang.
Pemerintah tengah menyiapkan pembangunan Tol Probolinggo–Lumajang (ProLajang), proyek strategis senilai Rp4,7 triliun yang akan memangkas waktu tempuh dari lebih satu jam menjadi hanya 30 menit saja.
Tol sepanjang 32 kilometer ini bakal menjadi urat nadi baru konektivitas Jawa Timur bagian selatan, menghubungkan kawasan industri, pertanian, dan destinasi wisata unggulan seperti Gunung Bromo, Semeru, hingga Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).
Baca Juga: Kemenag Gelar Tes Kemampuan Akademik Serentak di 9.636 Lembaga! Ujian Digital Gantikan UN Mulai November 2025
Investasi Rp4,7 Triliun, Digarap Skema KPBU
Proyek Tol ProLajang masuk dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 80 Tahun 2019 tentang percepatan pembangunan ekonomi Jawa Timur.
Pembangunannya akan dilakukan melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), yang memungkinkan keterlibatan swasta tanpa membebani APBN.
“Tol ProLajang akan menjadi penghubung strategis antara kawasan industri dan destinasi wisata di Jawa Timur,” ujar Bambang Widodo, Kepala Pusat Pengembangan Infrastruktur Jawa Timur.
Selain mempercepat arus logistik, tol ini juga diharapkan menciptakan lapangan kerja baru dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal di sepanjang jalur Probolinggo–Lumajang.
Baca Juga: Formasi Maut Bayern Munich vs PSG: Vincent Kompany Siapkan Duet Harry Kane & Nicolas Jackson di Lini Depan!
Dampak Besar untuk Ekonomi dan Pariwisata Tapal Kuda
Selama ini, jalur nasional Probolinggo–Lumajang kerap padat, terutama saat musim liburan.
Dengan hadirnya tol ini, arus kendaraan akan terurai, distribusi barang lebih cepat, dan biaya logistik jauh lebih efisien.
“Dengan adanya tol ini, pengiriman barang jadi lebih cepat dan biaya distribusi turun. Ini kabar baik bagi pelaku usaha,” kata Budi Santoso, pengusaha asal Lumajang.
Page 2
Page 3
Tak hanya memperlancar transportasi, tol ini diyakini akan menjadi game-changer pariwisata Jawa Timur.
Akses menuju Bromo dan Semeru akan lebih mudah dijangkau wisatawan domestik maupun mancanegara.
Baca Juga: Rahasia Sukses UTBK 2026! Kuasai TKA Matematika Wajib Biar Lolos PTN Impianmu
Hadapi Tantangan Pembebasan Lahan dengan Transparan
Meski penuh optimisme, pemerintah daerah Probolinggo dan Lumajang mengakui pembebasan lahan menjadi tantangan utama.
Namun, mereka menegaskan prosesnya akan dilakukan secara adil, transparan, dan berkeadilan dengan mengutamakan kepentingan warga terdampak.
Saat ini, proyek Tol ProLajang masih dalam tahap kajian kelayakan, survei lapangan, dan penyusunan master plan. Targetnya, pembangunan fisik bisa dimulai pada 2026.
Baca Juga: Budi Arie Tegaskan Arti Sebenarnya Nama Projo Bukan Pro Jokowi, Tapi… Ini Maknanya!
Konektivitas Baru dari Utara ke Selatan Jawa Timur
Ke depan, Tol ProLajang akan tersambung langsung dengan Tol Pasuruan–Probolinggo di utara dan Tol Lumajang–Jember di selatan.
Kehadiran tiga jalur ini akan menciptakan koridor emas logistik dan wisata Jawa Timur.
Eks Bupati Lumajang Thoriqul Haq bahkan menyebut proyek ini sebagai simbol kemajuan baru wilayah selatan.
“Tol ini bukan hanya jalan baru, tapi harapan baru bagi Lumajang dan Probolinggo. Akses cepat, ekonomi tumbuh, dan kesejahteraan meningkat,” ujar Thoriq saat menghadiri HUT Pondok Pesantren Miftahul Ulum, Januari 2020 silam, seperti dikutip dari Radar Jember.
Baca Juga: BNI dan ITS Luncurkan Dana Abadi ITS di Wondr Surabaya Run 2025: Lari Sekaligus Berdonasi untuk Pendidikan Tinggi
Simbol Kemajuan Baru Jawa Timur Selatan







