SINGOJURUH – Tiga rumah milik warga dan kantor koordinator sumber daya air (Korsda) Singojuruh yang lokasinya dekat dam di Dusun Garit, Desa Alasmalang, Kecamatan Singojuruh, Kabupaten Banyuwangi, yang rusak berat akibat banjir bandang akhirnya dibongkar hingga rata dengan tanah, Minggu (1/7/2018) kemarin.
Rumah milik warga dibongkar dan dilakukan relokasi. Sedang kantor Korsda Singojuruh, untuk semantara digabung di Korsda Rogojampi.
“Kita ratakan dulu dan ditinggikan bangunannya,” ujar Kepala Dinas PU Pengairan Kabupaten Banyuwangi, Guntur Priambodo.
Guntur mengaku masih membenahi struktur bangunan Korsda Singojuruh yang bangunannya memang berada di bawah jalan. Sehingga, itu mudah terkena banjir saat air meluap. “Bangunannya memang ini di bawah jalan, jadi lebih rendah dari jalan,” katanya.
Untuk itu, lanjut dia, pihaknya berusaha mengubah bangunan kantor Korsda Singojuruh dan tiga rumah milik warga. “Kita bongkar dulu bangunan itu, karena sejumlah material berupa lumpur yang ada di dalam rumah juga menumpuk dan sulit dibersihkan,” tuturnya.
Selanjutnya, masih kata dia, pihaknya akan meninggikan tanah yang sebelumnya lebih rendah dibanding jalan. Sehingga, bangunan akan bisa rata dengan jalan raya. “Bagunan ini akan ditinggikan sekitar dua meter,” ungkapnya.
Untuk para anggota Korsda Singojuruh, jelas dia, untuk sementara bergabung dengan Korsda Rogojampi sampai bangunan baru selesai. Sedangkan rumah untuk warga, nanti juga akan ditinggikan.
“Anggota Korsda Singojuruh sekarang fokus membantu evakuasi sisa banjir bandang,” katanya.
Terkait dengan bangunan jembatan, Guntur mengatakan juga akan mengubah sedikit bangunannya. “Mungkin akan kita ubah sedikit, seperti menghilangkan pondasi tengah yang menghambat material,” jelasnya.
Untuk selanjutnya, lanjut dia, pihaknya akan menyiapkan satu alat berat yang stand by di jembatan Dusun Garit, Desa Alasmalang tersebut. Sehingga, jika air meluap dan membawa material, alat berat itu bisa langsung membersihkan.
“Mengingat hujan masih sering turun dan debit air meningkat, kita antisipasi agar tidak terjadi banjir bandang susulan,” cetusnya.
Salah satu warga sekitar, Mardi mengaku sangat senang jika bangunan rumah yang ada di dekat sepanjang aliran sungai tersebut ditinggikan. Apalagi, kejadian banjir itu sudah dua kali ini menimpa rumahnya.
“Kalau lebih tinggi mungkin bisa mengantisipasi adanya banjir susulan, sehingga ada penahan atau benteng agar tidak masuk ke rumah,” kata lelaki 45 tahun tersebut.
Mardi mengaku juga senang bila ada alat berat yang disiagakan untuk mengantisipasi material yang menyumbat di jembatan. “Kalau ada satu alat berat, jika ada material yang menyumbat bisa langsung diangkat,” katanya.