BANYUWANGI, KOMPAS.com – Personel militer pasukan khusus gabungan empat negara, yakni Indonesia, Amerika Serikat (United States Special Force), Australia (Special Air Service Regiment, dan Jepang (Special Forces Group) menggelar latihan perebutan objek vital yang dikuasai musuh di Bandara Udara Banyuwangi, Sabtu (9/9/2023).
Latihan ini merupakan bagian dari latihan puncak Super Garuda Shield 2023.
Perebutan objek vital atau yang dikenal dengan Hi-rain/Ci-rain itu diawali dengan infiltrasi pada dini hari.
Baca juga: Kerahkan 5 KRI, TNI AL Pimpin Sea Phase Latgabma Super Garuda Shield 2023
Dalam latihan kali ini, TNI mengerahkan pasukan khusus dari matra darat dan udara, yakni Komando Pasukan Khusus (Kopassus) dan Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat).
Objek utama disasar dalam fase infiltrasi yaitu salah satu tower yang dikuasai musuh.
“Jadi titik-titik (rawannya) banyak, di ujung-ujung landasan itu critical, dan paling critical adalah tower. Jadi harus kita rebut supaya bisa mengoperasikan,” kata Komandan Lanud Iswahjudi Marsekal Pertama Wastum yang mewakili Panglima Komando Operasi Udara II di lokasi, Sabtu.
“Makanya tadi detect-nya ada di tower itu agar bisa berkomunikasi dengan pilotnya, dengan siapapun, agar bisa landing ke bandara,” tutur Wastum.
Baca juga: TNI AU Kerahkan Pesawat F-16 dan C-130 Hercules dalam Puncak Super Garuda Shield 2023
Setelah tower dikuasai, pasukan khusus gabungan empat negara itu melakukan operasi Hi-rain/Ci-rain untuk menguasai landasan pacu. Operasi ini dikenal dengan nama Austere Airfield Operation.
Pasukan diterjunkan menggunakan pesawat milik TNI AU, C-130 Hercules dan pesawat milik AU Amerika Serikat, C-130J Super Hercules.
C-130 Hercules membawa roket peluncur Caesar milik TNI AD, lalu C-130J Super Hercules membawa roket peluncur HI-Mars milik AS.
Masing-masing roket dikeluarkan untuk disimulasikan menembak. Operasi ini rampung sekitar 22 menit.
Baca juga: TNI dan US Army Pimpin Operasi Gabungan dalam Latgabma Super Garuda Shield 2023
“Jadi dalam pertempuran itu, bandara ini adalah aset yang harus kita operasikan kembali. Karena dengan aset bandara ini, maka bisa menjadi tumpuan. Bisa kita melandingkan pesawat-pesawat berat kita, personel kita, logistik kita di sini,” tutur Wastum.
Adapun latihan puncak Super Garuda Shield 2023 akan digelar pada Sabtu ini hingga Minggu (10/9/2023).
Terdapat 20 negara yang ambil bagian dalam latihan gabungan tahunan antara TNI dan Komando Indo-Pasifik AS ini.
Mereka terbagi menjadi dua kelompok, yakni negara yang mengirim personel militer untuk latihan gabungan dan negara observer atau pengamat.
Baca juga: Ratusan Prajurit Angkatan Darat dan Marinir AS Ikuti Super Garuda Shield 2023
Dikutip dari siaran pers Kedutaan Besar AS, negara yang mengirim personel militer antara lain Amerika Serikat, Indonesia, Jepang, Australia, Singapura, Inggris, dan Perancis.
Sementara itu, negara observer terdiri dari Brunei Darussalam, Brasil, Kanada, Jerman, India, Malaysia, Belanda, Selandia Baru, Papua Nugini, Filipina, Korea Selatan, dan Timor Leste.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.