Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Saham Tambang Milik Pemkab Banyuwangi Melesat 300 Persen Sejak IPO

Foto: detik
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Foto: detik

BANYUWANGI – Saham pertambangan milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi yakni PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) melesat. Tercatat, nilai saham milik Kabupaten paling ujung Timur Pulau Jawa mencapai Rp 1,38 triliun lebih.

Data dari Bursa Efek Indonesia (BEI) per hari ini, harga saham MDKA mencapai Rp 6.050 per lembar. Pemkab Banyuwangi sendiri memiliki sebanyak 229 juta lembar saham atas perusahaan tersebut.

Dilansir dari detik, sejak IPO di harga Rp 2.000 per saham pada Juni 2015, saat ini harga sahamnya telah naik 300%.

“Saya lihat terus naik. Karena memang saat ini sedang bagus. Kemarin saya sempat bilang harga mulai dari Rp 400 miliar kemudian naik, Rp 600 miliar, Rp 800 miliar hingga Rp 1,4 triliun. Saya kira akan terus meningkat,” ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, kepada detikFinance, Selasa (27/8/2019).

Pemkab Banyuwangi menjadi satu-satunya Kabupaten yang memiliki saham dari perusahaan induk pertambangan. Sebab aturan saat ini, untuk kebijakan pertambangan sudah diambilalih oleh pemerintah propinsi.

“Satunya daerah yang punya Golden Share dan nilainya naik, tidak ada tambang yang jual saham seperti sekarang,” tambahnya.

Harga saham MDKA sendiri diperkirakan terus naik sejalan produksi dan harga emas yang naik. Secara fundamental MDKA kini juga sedang mengembangkan proyek tambang bawah tanah yang diperkirakan memiliki kandungan emas dan tembaga dalam jumlah yang lebih besar.

MDKA punya karakter sebagai saham growth stock dimana memang pada kategori ini dividen tidak menjadi hal yang utama bagi investor, namun saham growth stock memberikan pertumbuhan yang lebih besar di atas pasar. Jadi alokasi sisa laba akan diinvestasikan kembali ke dalam ekspansi bisnis.

“Silahkan langsung cek saham Pemkab Banyuwangi langsung, semuanya transparan,” pungkas Anas.

Sementara itu, Adi Adriansyah Sjoekri, Presiden Direktur PT Bumi Suksesindo (BSI) operator tambang emas di Gunung Tumpangpitu, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, mengamini apa yang diungkapkan oleh Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas. Saat ini diakuinya saham milik perusahaan induknya, MDKA meningkat.

“Tergantung mekanisme pasar. Bisa langsung diakses. Saat ini diakui harga saham meningkat seiring dengan kenaikan logam mulia. Ini kondisi yang baik,” ujarnya.

Kenaikan saham ini, kata Adi Sjoekri, seiring dengan kinerja perusahaan yang baik. Hal ini terbukti dengan pengelola tambang emas di Tumpang Pitu ini berhasil mencatatkan 15 juta jam kerja tanpa kehilangan waktu kerja akibat cidera atau lost time injury (LTI). Capaian ini setelah umur produksi PT BSI mencapai 2 tahun.

“Kami akan terus berupaya meningkatkan produksi dengan memberlakukan keselamatan kerja yang bagus. Selain itu, kita tetap akan menjaga keseimbangan lingkungan,” tambahnya.

Tahun ini MDKA menargetkan produksi emas berkisar 180.000 Oz hingga 200.000 Oz. Hingga kuartal I-2019, MDKA telah memproduksi 46.515 Oz emas, 63,977 Oz perak, dan 4.616 ton tembaga.