Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Salma Insyiroh, Mahasiswi Banyuwangi Wakili Jawa Timur di Ajang Kreativesia Nasional 2025!

salma-insyiroh,-mahasiswi-banyuwangi-wakili-jawa-timur-di-ajang-kreativesia-nasional-2025!
Salma Insyiroh, Mahasiswi Banyuwangi Wakili Jawa Timur di Ajang Kreativesia Nasional 2025!

sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Prestasi membanggakan ditorehkan Salma Insyiroh Syafitri. Mahasiswi semester 7 jurusan Bahasa Inggris Untag 1945 Banyuwangi itu mewakili  Jawa Timur dalam ajang Pekan Kreativitas Pemuda Indonesia (Kreativesia) Nasional yang digelar oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).

Ajang skala nasional ini berlangsung di Kota Palembang, Sumatera Selatan, pada 14–18 Oktober. Di sana para talenta muda dari berbagai daerah di Indonesia beradu kreativitas.

Kreativesia  merupakan wadah untuk mengembangkan potensi generasi muda di sektor industri kreatif yang mencakup seni, budaya, musik, tari, film pendek, desain grafis, fesyen, hingga inovasi digital.

Salma mengikuti kompetisi pada kategori vokal musik solo, setelah sebelumnya menorehkan prestasi sebagai juara pertama dalam ajang Jambore Creative Youth East Java tahun lalu. “Saya sebelumnya mengikuti Jambore Creative Youth East Java dan berhasil juara 1 dari 38 peserta yang menjadi perwakilan masing-masing daerah,” ujar Salma.

Pengalaman Pertama

Atas prestasi tersebut, Kemenpora kemudian menghubungi Salma untuk mewakili Jawa Timur di ajang Kreativesia di tingkat nasional yang berlangsung di Kota Palembang.  “Saya terharu dan bersyukur bisa mengikuti Kreativesia Nasional di Palembang untuk mewakili Jawa Timur terutama Banyuwangi. Ini juga menjadi pengalaman pertama saya keluar dari Pulau Jawa,” kata Salma. 

Salma menuturkan, kecintaannya pada dunia tarik suara sudah tumbuh sejak kecil serta menurut deras dara seni dari orang tuanya, terutama ibu yang merupakan mantan sinden.  “Yang mendorong saya ikut vokal itu terutama dari diri sendiri, tapi juga karena dukungan orang tua, terutama ibu yang dulu seorang sinden. Jadi mungkin memang nurun aja,” ungkapnya wanita asal Kelurahan Tamanbaru tersebut.

Ikut Les Musik

Bakat menyanyi Salma mulai terasah sejak kecil ketika ia bergabung dalam kegiatan drumband di sekolah serta kemudian jatuh cinta pertama kali di dunia musik.  “Waktu itu saya saya ikut drumband pegang alat musik balera, dan ternyata cepat belajar. Dari situ akhirnya saya les musik dan vokal sampai sekarang,” imbuhnya.

Selain ikut berkompetisi di ajang Kreativesia, Salma juga mengaku senang bisa memperluas relasi dan bertukar pengalaman dengan para peserta lain dari berbagai daerah. “Kreativesia ini sangat menarik karena dampaknya besar dan relasinya luas. Bisa dapat banyak teman dan pengalaman. Semoga kegiatan ini terus berlanjut di tahun-tahun mendatang,” ujarnya.

Menutup perbincangan via ponsel, Salma berpesan kepada generasi muda Banyuwangi agar terus berkarya dan tidak mudah menyerah dalam membuat karya. “Teruslah berkarya dan bisa banggakan Banyuwangi. Karena Kita merupakan orang yang menuju generasi emas 2045, dan semua harus disiapkan dari sekarang,” pungkasnya.

Ajang  Inovasi Anak Muda 

Moh. Zakaria Ishaq, Analis Kebijakan Ahli Pertama Kemenpora RI mengaku bertemu dengan Salma di ajang bergengsi tersebut. Sebagai warga Banyuwangi, Zakaria ikut bangga ada peserta mewakili daerah asalnya. Zakaria yang pernah bekerja sebagai tenaga infografis di radar Banyuwangi itu ternyata ikut sebagai panitia pusat Kreativesia 2025.

Dikatakan Zakaria, Pekan Kreativitas Pemuda Indonesia adalah kegiatan tahunan Kemenpora RI untuk merayakan dan mengapresiasi individu dan komunitas yang telah menghasilkan karya kreatif dan gagasan inovatif di Indonesia. Kreativesia bertujuan untuk memfasilitasi, mempromosikan, dan mendukung inovasi serta kreativitas para pemuda Indonesia dalam berbagai bidang seperti teknologi, seni, budaya, dan sosial.


Page 2


Page 3

sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Prestasi membanggakan ditorehkan Salma Insyiroh Syafitri. Mahasiswi semester 7 jurusan Bahasa Inggris Untag 1945 Banyuwangi itu mewakili  Jawa Timur dalam ajang Pekan Kreativitas Pemuda Indonesia (Kreativesia) Nasional yang digelar oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).

Ajang skala nasional ini berlangsung di Kota Palembang, Sumatera Selatan, pada 14–18 Oktober. Di sana para talenta muda dari berbagai daerah di Indonesia beradu kreativitas.

Kreativesia  merupakan wadah untuk mengembangkan potensi generasi muda di sektor industri kreatif yang mencakup seni, budaya, musik, tari, film pendek, desain grafis, fesyen, hingga inovasi digital.

Salma mengikuti kompetisi pada kategori vokal musik solo, setelah sebelumnya menorehkan prestasi sebagai juara pertama dalam ajang Jambore Creative Youth East Java tahun lalu. “Saya sebelumnya mengikuti Jambore Creative Youth East Java dan berhasil juara 1 dari 38 peserta yang menjadi perwakilan masing-masing daerah,” ujar Salma.

Pengalaman Pertama

Atas prestasi tersebut, Kemenpora kemudian menghubungi Salma untuk mewakili Jawa Timur di ajang Kreativesia di tingkat nasional yang berlangsung di Kota Palembang.  “Saya terharu dan bersyukur bisa mengikuti Kreativesia Nasional di Palembang untuk mewakili Jawa Timur terutama Banyuwangi. Ini juga menjadi pengalaman pertama saya keluar dari Pulau Jawa,” kata Salma. 

Salma menuturkan, kecintaannya pada dunia tarik suara sudah tumbuh sejak kecil serta menurut deras dara seni dari orang tuanya, terutama ibu yang merupakan mantan sinden.  “Yang mendorong saya ikut vokal itu terutama dari diri sendiri, tapi juga karena dukungan orang tua, terutama ibu yang dulu seorang sinden. Jadi mungkin memang nurun aja,” ungkapnya wanita asal Kelurahan Tamanbaru tersebut.

Ikut Les Musik

Bakat menyanyi Salma mulai terasah sejak kecil ketika ia bergabung dalam kegiatan drumband di sekolah serta kemudian jatuh cinta pertama kali di dunia musik.  “Waktu itu saya saya ikut drumband pegang alat musik balera, dan ternyata cepat belajar. Dari situ akhirnya saya les musik dan vokal sampai sekarang,” imbuhnya.

Selain ikut berkompetisi di ajang Kreativesia, Salma juga mengaku senang bisa memperluas relasi dan bertukar pengalaman dengan para peserta lain dari berbagai daerah. “Kreativesia ini sangat menarik karena dampaknya besar dan relasinya luas. Bisa dapat banyak teman dan pengalaman. Semoga kegiatan ini terus berlanjut di tahun-tahun mendatang,” ujarnya.

Menutup perbincangan via ponsel, Salma berpesan kepada generasi muda Banyuwangi agar terus berkarya dan tidak mudah menyerah dalam membuat karya. “Teruslah berkarya dan bisa banggakan Banyuwangi. Karena Kita merupakan orang yang menuju generasi emas 2045, dan semua harus disiapkan dari sekarang,” pungkasnya.

Ajang  Inovasi Anak Muda 

Moh. Zakaria Ishaq, Analis Kebijakan Ahli Pertama Kemenpora RI mengaku bertemu dengan Salma di ajang bergengsi tersebut. Sebagai warga Banyuwangi, Zakaria ikut bangga ada peserta mewakili daerah asalnya. Zakaria yang pernah bekerja sebagai tenaga infografis di radar Banyuwangi itu ternyata ikut sebagai panitia pusat Kreativesia 2025.

Dikatakan Zakaria, Pekan Kreativitas Pemuda Indonesia adalah kegiatan tahunan Kemenpora RI untuk merayakan dan mengapresiasi individu dan komunitas yang telah menghasilkan karya kreatif dan gagasan inovatif di Indonesia. Kreativesia bertujuan untuk memfasilitasi, mempromosikan, dan mendukung inovasi serta kreativitas para pemuda Indonesia dalam berbagai bidang seperti teknologi, seni, budaya, dan sosial.