Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Satu Kecamatan Rekam 350 Data setiap Hari

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Komisi I DPRD Banyuwangi tampaknya pesimistis perekaman data kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) di Banyuwangi akan tuntas sesuai jadwal.Sebab, tenggat waktu tinggal 1,5 bulan lagi, dan jumlah warga yang sudah melakukan perekaman data e-KTP baru mencapai 63 persen.

Seperti dikatakan Wakil Ketua Komisi I DPRD Banyuwangi, Khusnan Abadi, kemarin (4/9). Menurut-nya, jika dikalkulasi dengan produktivitas pencatatan data e-KTP di 24 kecamatan yang rata-rata merampungkan pencatatan 350 data per hari, pihaknya pesimistis perekaman data e-KTP tersebut akan rampung sesuai deadline.

Dikatakannya, jumlah warga yang sudah melakukan perekaman data e-KTP baru mencapai 940-an ribu orang hingga kemarin. Padahal, berdasar databasesistem administrasi kependudukan (siak), jumlah penduduk wajib KTP di Banyuwangi mencapai 1,5 juta jiwa. “Kalau dikalkulasi, jika 24 kecamatan melakukan perekaman sampai sisa waktu 45 hari tanpa libur, maka hasilnya mencapai 378 ribu.

Ditambahkan dengan perolehan saat ini (kemarin), jum-lahnya hanya 1,3 juta. Itu ber-arti tidak semua wajib KTP me lakukan perekaman data,” papar Khusnan. Pesimisme itu seolah mementahkan optimisme yang di sampaikan Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Pemkab Banyuwangi, Sudjani, sehari se belumnya (3/9).

Sudjani menjelaskan, dari total wajib KTP di databasesiak sebesar 1,5 juta, jumlah riil di lapangan diprediksi hanya sekitar 1,1 juta lantaran 400 ribu penduduk ditengarai memiliki data ganda. Saat ditanya mengenai hal itu, Khusnan berpendapat bahwa jumlah wajib KTP di Banyuwangi berkisar 1,4 juta jiwa.

Angka sebanyak itu mengacu pada jumlah penduduk yang memiliki hak pilih pada Pemilihan Bupati (Pilbup) Banyuwangi tahun 2010 lalu. Pa da Pilbub 2010, jumlah penduduk yang memiliki hak pilih mencapai 1,233 juta. “Pergeseran jumlah wajib KTP di databasesiak dengan jumlah riil di lapangan memang mungkin saja terjadi.

Tetapi, jumlahnya tidak sebesar itu (400 ribu penduduk). Paling hanya 100 ribu,” duganya. Dia menambahkan, sebenarnya Dispendukcapil sudah gencar melakukan sosialisasi ke pada masyarakat. Namun, sebagian penduduk masih beranggapan KTP bukanlah sesuatu yang penting dimiliki lantaran mereka tidak pernah menggunakan KTP. (radar)