Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

SDN 7 Tegalharjo Sembilan Bulan Mangkrak

GLENMORE, Jawa Pos Radar Genteng – SDN 7 Tegalharjo, Kecamatan Glenmore sudah sembilan bulan tidak dipakai untuk kegiatan belajar dan mengajar (KBM). Sekolah yang berlokasi di Afdeling Carangan, Dusun Gunung Krikil, Desa Tegalharjo, Kecamatan Glenmore, itu sejak September 2023 ditinggal siswa mengungsi di rumah kontrakan yang telah diwaqafkan sebagai tempat Taman Pendidikan Quran (TPQ) di Desa Karangharjo, Kecamatan Glenmore.

Gara-gara tidak pernah dipakai kegiatan oleh siswa, sekolah dengan 41 siswa itu kini seperti tak terawat. Rumput liar yang mulai menguning, tumbuh liar di halaman yang dulunya dipakai upacara bendera. Kotoran kelelawar dengan bau menyengat, berceceran di lantai sekolah.

Sekolah yang ditinggal siswa karena jembatan yang menghubungkan sekolah ambruk dan tidak lekas diperbaiki, kini seperti mangkrak. Sekolah itu berpotensi untuk regrouping dengan sekolah lain. Apalagi, pembangunan jembatan yang menjadi jalan utama menuju sekolah masih belum jelas kapan akan dilaksanakan. “Ada kemungkinan, termasuk regrouping,” kata Koordinator Wilayah Kerja Satuan Pendidikan (Korwilkersatdik) Kecamatan Glenmore, Supriyadi.

Menurut Supriyadi, kemungkinan regrouping itu akan dilakukan apabila pembanguanan jembatan tidak kunjung selesai. Sekadar diketahui, meski sudah ada jembatan darurat, para wali murid tidak berkenan anaknya kembali ke sekolah dengan alasan keamanan. “Kasihan kepada anak-anak kalau terus belajar di bawah (lesehan),” ucapnya pada Jawa Pos Radar Genteng.

Supriyadi akan berkoordinasi dengan pihak lain seperti Pemerintah Desa Tegalharjo dan Karangharjo, serta Pemerintah Kecamatan Glenmore dan para wali murid untuk membahas hal tersebut. “Kita lihat nanti, kalau akhirnya dipilih regrouping, tetap menunggu keputusan dari yang lain. Misalnya orang tua (wali murid) tidak setuju, ya tidak bisa (regrouping),” cetusnya.

Selama ini, Supriyadi mengaku masih terus melakukan koordinasi agar pembangunan jembatan yang menjadi akses utama menuju sekolah bisa segera dipercepat. “Saya koordinasi terus, ini untuk siswa juga. Masa tidak bisa cepat,” ucapnya.

Gedung sekolah yang mangkraknya karena ditinggal siswa belajar di gedung TPQ, banyak berdampak bagi sekolah. Malahan, banyak wali murid yang akhirnya memindahkan anaknya ke sekolah lain. “Dampaknya banyak, ada siswa kami yang pindah ke sekolah lain dengan jarak yang lebih jauh,” kata Kepala SDN 7 Tegalharjo, Mohammad Solikhin.

Solikhin mengungkap, jumlah siswanya itu ada 46 anak dan kini tinggal 41 siswa. Lima siswa kelas I, III, dan IV pindah ke sekolah lain karena kondisi sekolah yang dianggap kurang layak. “Yang pindah ke sekolah lain itu kelas I ada satu anak, kelas III dan IV masing-masing dua anak,” ungkapnya.

Masalah lain muncul, jelas dia, dengan kondisi sekolah seperti ini membuat jumlah siswa baru di sekolahnya berkurang dari tahun lalu. “Tahun ini baru ada lima anak yang kemungkinan akan masuk, padahal tahun lalu ada tujuh anak yang masuk,” pungkasnya.(sas/abi)

source

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan Berita Banyuwangi Terkini langsung ke mailbox Anda

Kata kunci yang digunakan :