

BANYUWANGI-Angka penderita HIV/AIDS di Kabupaten Banyuwangi benarbenar mengundang keprihatinan berbagai kalangan. Apalagi, kasus yang menimpa ibu rumah tangga baik-baik sudah mencapai 270 orang. Nah untuk menyikapinya, dalam peringatan Hari AIDS sedunia 1 Desember 2012 lalu, berbagai kalangan turun ke jalan untuk melakukan long march.
Mereka mengekspresikan keprihatinan dan kepedulian dengan berjalan di sepanjang jalan poros mulai dari depan Kantor Kecamatan Banyuwangi hingga simpang lima. Long march itu dilanjutkan orasi untuk menggugah kesadaran semua pihak agar peduli sekaligus berupaya memupuskan penyakit berbahaya tersebut. Maklum, data Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi menunjukkan bahwa sampai Oktober 2012, jumlah kasus AIDS mencapai 1.292.
Angka itu berasal dari 24 kecamatan, yang berarti tidak ada satu pun daerah yang terbebas dari penularan penyakit mematikan itu. Padahal pada tahun 2005 tercatat hanya 19 kasus. Bila masyarakat sukarela memeriksakan diri, apakah tertular HIV atau tidak lewat Voluntary Counseling and Testing (VCT), maka jumlah kasus bisa melonjak drastis. Data yang lebih mengerikan adalah kasus HIV/AIDS tertinggi ditemukan pada kelompok usia produktif, yakni 26–30 tahun sebanyak 48,1 % dan 31–35 tahun sebanyak 30,9 %.
Sedangkan media penularan HIV/AIDS didominasi pelanggan lokalisasi, yakni 49,3 %. Mereka terdiri dari laki-laki yang sudah berumah tangga atau suami. Dalam orasinya, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas mengatakan, kejadian HIV/AIDS pada ibu rumah tangga sudah mencapai 270 kasus. Angka itu masuk urutan kedua kasus HIV setelah wiraswasta.
Sungguh-sungguh suatu kejadian yang ironis. Seorang ibu rumah tangga yang baik-baik, tidak pernah berperilaku menyimpang, justru harus menjadi korban dari penyakit ini,” sesal wanita yang akrab disapa Bu Dani itu. Istri Bupati Abdullah Azwar Anas itu mengajak untuk menyelamatkan anak-anak dari HIV/AIDS. “Dengan cara hidup bersih dan sehat, tidak menggunakan narkoba, tidak melakukan seks bebas dan selalu menggunakan alat yang aman untuk menghindari kontak darah dengan orang lain,” papar Dani.
Lanjutkan Membaca : 1 | 2