GENTENG – Tak ada kata lain selain luar biasa untuk mengambarkan kegigihan Dwi Purnama Sidiq, 17, siswa kelas XI IPA II, SMAN 1 Genteng, Kabupaten Banyuwangi. Keterbatasan fisik dengan kedua kakinya yang lumpuh sejak lahir ternyata tidak menghalangi kendur dalam belajar.
Remaja asal Dusun Tegalpare, Desa Wringin Putih, Kecamatan Muncar, itu setiap hari ke sekolah dengan naik motor ATV kesayangamlya. Meski cacat fisik, Sidiq dikenal sebagai anak yang berbakat dan pintar di sekolah.
“Saya kos di dekat sekolah sini, biar biasa mandiri dan tidak bergantung pada orang lain,” ujarnya.
Agar bisa mempersiapkan diri ke sekolah lebih cepat dan tidak terlambat, Sidiq setiap hari bangun cepat. Meski kedua kakinya lumpuh dan tangan kirinya juga sulit digerakan, namun seluruh pekerjaan dilakukan sendiri, seperti mulai dari mandi, memakai seragam sekolah, dan mengenakan sepatu.
“Awalnya orang tua khawatir kalau saya kos, tapi lama-lama percaya kalau saya bisa melakukannya secara mandiri dan tidak menyusahkan orang lain,” ucapnya.
Sidiq yang bercita-cita menjadi seorang ahli IT yang professional itu, mengaku jika lulus dari SMAN 1 Genteng akan melanjutkan studinya ke Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan mengambil jurusan teknik informatika.
“Ingin menjadi ahli di bidang komputer, karena kerjaannya stay di tempat saja dan tidak beranjak kemana-mana,” ungkapnya.
Sementara itu, salah satu guru SMAN 1 Genteng, Siswoto, mengatakan Sidiq dikenal sebagai siswa yang sangat tanggap dan mandiri. Walaupun terkendala fisik, tapi tetap berusaha mandiri dan bersemangat.
Dalam kesehariannya, Sidiq tidak meresa minder ataupun malu di hadapan guru dan teman-teman lainnya.
“Termasuk siswa yang cerdas. Karena terkedala fisik, banyak dispensasi yang diberikan kepadanya. Tapi kadang ngeyel dengan tidak mau diberikan dispensasi,” tandasnya.