sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Kemacetan panjang terjadi di Pelabuhan Gilimanuk akibat gangguan teknis pada kapal KMP Agung Samudra XVIII dan lonjakan volume kendaraan. Kondisi kini telah kembali normal, namun insiden ini jadi peringatan penting bagi operator kapal.
Antrean Panjang Warnai Gilimanuk Akibat Kapal Bermasalah
Kemacetan parah terjadi di kawasan Pelabuhan Gilimanuk, Kamis malam (9/10/2025) hingga Jumat dini hari (10/10/2025). Antrean kendaraan bahkan mengular hingga ke depan Pasar Gilimanuk, menyebabkan arus lalu lintas tersendat selama berjam-jam.
Penyebab utama kemacetan tersebut adalah gangguan teknis pada kapal penyeberangan KMP Agung Samudra XVIII yang beroperasi di Selat Bali. Ramdor atau pintu kapal mengalami kerusakan sehingga kapal keluar dari lintasan dan sempat menghambat aktivitas bongkar muat di pelabuhan.
Baca Juga: Jadwal Laga Hidup-Mati Garuda! Head To Head Irak vs Indonesia, Wajib Menang Demi Jaga Asa ke Piala Dunia 2026
Danposal Gilimanuk Benarkan Gangguan Teknis
Komandan Pos Angkatan Laut (Danposal) Gilimanuk, Letda Laut (P) Bayu Primanto, membenarkan adanya gangguan tersebut.
“Ramdornya mengalami masalah teknis. Akibatnya, pelabuhan sempat penuh dan antrean kendaraan sampai ke area Pasar Gilimanuk,” ujar Bayu, Jumat dini hari.
Selain faktor teknis, lonjakan volume kendaraan yang melintas juga memperparah situasi. Banyaknya kendaraan dari arah Jawa menuju Bali membuat antrean semakin panjang, terlebih dengan cuaca Selat Bali yang kerap berubah-ubah.
Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini Melejit Lagi! Naik Rp5.000 per Gram, Cek Daftar Lengkapnya Sebelum Telat Beli!
Kondisi Kembali Normal, Tapi Jadi Peringatan Serius
Bayu menegaskan bahwa permasalahan teknis pada KMP Agung Samudra XVIII telah berhasil diatasi. Saat ini, aktivitas penyeberangan kembali berjalan normal.
Namun, insiden tersebut menjadi pengingat penting bagi operator kapal untuk meningkatkan kewaspadaan dan pemeriksaan teknis sebelum berlayar, terutama saat menghadapi musim padat penumpang dan cuaca tidak menentu.
Evaluasi Diperlukan untuk Cegah Kejadian Serupa
Peristiwa ini menunjukkan pentingnya pengawasan operasional dan kesiapan teknis kapal penyeberangan di jalur vital seperti Selat Bali. Dengan arus kendaraan yang terus meningkat setiap tahun, koordinasi antara operator kapal, pihak pelabuhan, dan otoritas laut perlu ditingkatkan agar gangguan serupa tidak kembali terjadi. (*)