Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Seratus Santri Keracunan

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

seratusSantap Mie Kedaluwarsa Campur Nasi Bungkus

GLENMORE – Kabar buruk menerpa santri sebuah pesantren di Desa Tulungrejo, Kecamatan Glenmore. Sekitar 100 santri mendadak keracunan setelah mengonsumsi mie instan dicampur nasi. Mie instan tersebut diduga sudah kedaluwarsa alias tidak layak dikonsumsi. Beberapa menit setelah menyantap mie, puluhan santri langsung lemas dan muntah-muntah. Takut terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, sebagian dari mereka langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat.

Diperoleh keterangan, keracunan masal tersebut bermula dari acara tasyakuran seorang santriwati asal Kalibaru. Saat itu, orang tuanya membawakan nasi bungkus ke pesantren untuk santriwati.Namun tak lama setelah makan nasi bungkus tersebut, sejumlah santri perutnya terasa mual dan kondisi tubuhnya lemas. Sehingga saat itu juga sebagian santri tersebut langsung dibawa ke Puskesmas Tukungrejo, Puskesmas Sepanjang dan sebagian lagi di Rumah Sakit Krikilan, Kecamatan Glenmore.  

Semakin lama, jumlah santri yang diduga mengalami keracunan mie dan nasi bungkus tersebut terus bertambah. “Hari pertama hanya sebagian yang lemas, keesokannya hasinya malah bertambah,’’ ujar Mahfud, seorang guru yang mengajar di lingkungan pesantren setempat. Hingga kemarin, lanjut Mahfud, ada sekitar seratus santri yang tubuhnya lemas setelah memakan nasi bungkus tersebut. “Sebagian mereka dijemput orang tuanya dan ada 36 santri yang sempat dirawat di puskesmas dan rumah sakit,” sebutnya.

Mahfud menduga keracunan yang menimpa para santriwati tersebut berasal dari makanan mie yang ada dalam nasi bungkus tersebut. Sebab sejumlah santri merasakan mie tersebut sudah kedaluwarsa. “Tapi anehnya, ada enam santriwati yang makan nasi bungkus tersebut tidak apa-apa dan tetap sehat,” tandasnya. Sementara itu, sampai kemarin malam, ada sekitar enam santriawati yang masih menjalani perawatan di Puskesmas Sepanjang. Mereka kebanyakan masih lemas. “Nggak tahu kapan disuruh pulang sama dokter,” kata Ahmad, seorang wali santri. 

Kapolsek Glenmore AKP Subardi melalui Kanitreskrim Ipda. Abdullah Syajad, belum bisa memastikan penyebab yang membuat para santriawati lemas dan harus dilarikan ke rumah sakit dan puskesmas. Pihaknya masih akan melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi yang dianggap mengetahui kejadian tersebut. “Besok Senin (hari ini,Red), kita akan memeriksa sejumlah saksi,” tandasnya. (radar)