Banyuwangi, Jurnalnews.com – Nasib apes benar-benar dialami Kinaryo (49), sopir pengangkut material batako untuk pembangunan Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) di Desa Sumberkencono, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi. Ibarat pepatah sudah jatuh tertimpa tangga, material yang sudah dipesan, ditolak, kerugian pun berlipat setelah truknya terperosok ke selokan.
Sebanyak 3.000 batako yang dipesan melalui kontraktor CV. milik Sugianto telah berada di lokasi proyek selama hampir sepekan. Namun secara mengejutkan, material tersebut dinyatakan tidak sesuai dan akhirnya ditolak. Penolakan disebut-sebut lantaran tidak memenuhi harapan Kodim 0825 Banyuwangi selaku pemegang mandat dari PT. Agrinas.
“Barang sudah di lokasi hampir seminggu, tiba-tiba dibilang tidak cocok dan tidak jadi dipakai. Kami ini hanya menjalankan pesanan,” keluh Kinaryo saat ditemui Jurnalnews di lokasi kejadian, Sabtu pagi (13/12/2025).
Masalah tak berhenti di situ. Saat batako akan dikembalikan ke pemiliknya, nasib sial kembali menghampiri. Truk yang dikemudikannya terperosok ke selokan akibat jembatan gorong-gorong yang amblas tak mampu menahan beban kendaraan, “Apes mas, ban truk masuk selokan. Sudah rugi tenaga, waktu, sekarang kena musibah lagi,” tuturnya lirih.
Kinaryo menegaskan, sebagai rekanan pengangkut, dirinya hanya melayani sesuai pesanan. Meski telah menerima pembayaran separuh, uang tersebut harus dikembalikan lantaran material tidak jadi digunakan. “Itu bukan hak saya. Tapi kerugiannya ya tetap saya yang menanggung. Ini jelas memberatkan,” jelasnya.
Ia pun menyayangkan lemahnya koordinasi teknis dalam proyek tersebut. Menurutnya, pihak pemborong seharusnya lebih cermat memahami RAB dan spesifikasi material agar tidak ada pihak yang menjadi korban. “CV pemborong harus lebih jeli. Jangan sampai kesalahan teknis justru menyengsarakan pekerja atau pohak lain,” pungkasnya. (Venus Hadi)







