Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Hukum  

Sertijab “Dikado” Pistol Hilang

Kalapas Ketut Akbar Heri Achjar memberikan arahan kepada warga binaan di lapangan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Banyuwangi kemarin (16/10).
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Kalapas Ketut Akbar Heri Achjar memberikan arahan kepada warga binaan di lapangan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Banyuwangi kemarin (16/10).

Ditemukan setelah Intelkam Datangi Lapas

BANYUWANGI – Serah terima jabatan Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) kelas II Banyuwangi diwarnai hilangnya pistol jenis P3A kaliber 32. Senjata buatan PT Pindad, Bandung itu sempat hilang beberapa jam sebelum akhirnya ditemukan, senin sore kemarin (16/10).

Kabar hilangnya pistol jenis buatan Pindad tersebut diketahui saat serah terima jabatan (sertijab) dari Kalapas lama Arimin kepada penggantinya, Ketut Akbar Heri Achjar. Serah terima jabatan keduanya telah dilangsungkan di Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Jawa Timur di Surabaya, pekan lalu.

Setelah tidak menjabat Kalapas Banyuwangi, Arimin mendapat job baru sebagai Kalapas Kota Pasuruan. Pengganti Arimin, Akbar sebelumnya menjabat sebagai Kalapas kelas II B di Kabupaten Sumenep, Madura.

Namun, saat serah terima fisik senjata tersebut terjadi kekurangan jumlah pucuk senjata. “Setelah saya cek ulang ternyata ada kehilangan senjata pistol jenis P3A,” ungkap Akbar panggilan akrab Ketut Akbar Heri Achjar.

Atas peristiwa itu, dia sempat langsung meminta anggota untuk mencari keberadaa senjata peluru karet yang berfungsi untuk melumpuhkan tersebut. Bahkan, kejadia itu juga sudah dilaporkan pada Kepala Kanwil Kemenkumham Jawa Timur di Surabaya.

Pengecekan senjata tersebut berlangsung cukup lama. Hilangnya senjata tersebut juga menghehonkan internal Lapas Banyuwangi. Pasalnya, hilangnya senjata tersebut dikhawatirkan disalahgunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab. “Anggota kami masih terus melakukan pencarian,” ujarnya.

Sementara itu, Wakapolres Banyuwangi Kompol Dony Setyawan Handaka mengaku masih belum mendapat laporan terkait hilangnya senjata Lapas Banyuwangi terseut. “Prosedurnya jika serah terima jabatan memang semuanya diserahterimakan dari pejabat lama ke pejabat baru,” jelasnya.

Jika terjadi kekurangan atau kehilangan senjata, prosedurnya juga harus ada laporan ke kepolisian. “Masih belum ada laporan, coba akan kami koordinasikan dan komunikasikan,” terangnya.

Beruntung, upaya pencarian selama hampir 12 jam akhirnya membuahkan hasil. Senjata jenis pistol kaliber 32 itu akhirnya ditemukan oleh anggota Lapas di dalam lemari ruang jaga sekitar pukul 17.00.

“Senjatanya sudah ditemukan, terselip di dalam lemari tertutup kain. Jadi jumlahnya sudah sesuai,” ujar Akbar dihubungi via ponselnya kemarin. Informasi yang diperoleh Jawa Pos Radar Banyuwangi menyebutkan, hilangnya pistol tersebut baru diketahui pukul 21.00.

Kejadian ini sempat membuat pusing Kalapas yang lama, Arimin. Sebab, sebelum pistol ditemukan, Akbar tidak mau menandatangani serah terima cek fisik napi dan barang-barang inventaris. Upaya pencarian pun terus dilakukan, termasuk menyisir seluruh ruangan tempat penyimpanan senjata.

Hingga siang hari, pencarian belum membuahkan hasil. Ternyata kabar hilangnya senpi tersebut tercium oleh Satintelkam Polres Banyuwangi. Setelah menerima surat perintah (sprint) dari Kapolres, enam anggota Intelkam meminta keterangan para pejabat Lapas.

Untungnya, setelah dilakukan pencarian lagi, pistol yang sempat hilang tersebut akhirnya ditemukan. “Pistolnya ditemukan dekat bendera sekitar pukul 17.30,” ujar salah seorang anggota Intelkam kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi.

Sekadar tahu, saat ini Lapas Banyuwangi memiliki 31 senpi. Rinciannya, 18 pucuk senpi genggam revolver kaliber 38 special, lima pucuk senpi genggam pistol kaliber 32, satu pucuk senpi pinggang stun gun, empat pucuk senpi laras panjang kaliber 8 GAG, dan tiga pucuk pistol gas. (radar)