PESANGGARAN – Puluhan siswa kelas III SDN 6 Pesanggaran, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, terpaksa harus mengikuti proses belajar dengan cara lesehan di musala sekolah sejak Sabtu lalu (31/10). Ruang kelas III itu sebelumnya berlokasi di sebelah ruang kelas II yang kondisinya rusak berat.
Sejak 1,5 bulan lalu siswa kelas II dipindah ke ruang kelas IV. Para siswa kelas IV dipindah ke ruang guru. Para wali murid kini tengah gotong royong memper baiki bangunan sekolah yang rusak itu. “Sudah lama diajukan perbaikan,” cetus Suparno, 49, salah satu guru di sekolah itu.
Namun, terang Suparno, pengajuan perbaikan ruang belajar itu belum dikabulkan pemerintah. Hingga akhirnya siswa terpaksa diungsikan karena berisiko. “Kayu sudah banyak yang keropos dan nyaris ambruk,” katanya.
Menurut Suparno, gedung sekolah yang telah rusak itu sebenarnya masih tergolong baru. Gedung itu terakhir kali direnovasi pada tahun 2008 lalu. “Sebenarnya masih baru,” ungkapnya kepada Jawa Pos Radar Genteng.
Karena tidak lekas diperbaiki pemerintah, para wali murid yang mendapat persetujuan komite se kolah memperbaiki gedung itu secara gotong-royong. Itu dilakukan karena khawatir bangunan itu akan menimpa siswa. “Bangunannya sudah membahayakan,” ungkap Sumargo, 56, penjaga sekolah SDN 6 Pesanggaran.
Menurut Sumargo, bangunan sekolah itu rawan sejak beberapa bulan lalu. Siswa kelas II yang menempati ruang tersebut sudah dipindah sejak 1,5 bulan lalu. “Ruangan kurang, jadi ada yang menempati ruang guru juga,” katanya. (radar)