Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

SMK Mini Wajib Libatkan Masyarakat

Hudiyono memberi paparan dalam rapat koordinasi para kepala sekolah SMK di SMK Darussalam, Blokagung, Kecamatan Tegalsari, kemarin.
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Hudiyono memberi paparan dalam rapat koordinasi para kepala sekolah SMK di SMK Darussalam, Blokagung, Kecamatan Tegalsari, kemarin.

TEGALSARI-Puluhan SMK Mini se Provinsi Jawa Timur menggelar rapat koordinasi dan sosialisasi bantuan operasional SMK Mini kemarin (24/10). Kegiatan itu digelar di SMK Darussalam, Blokagung, Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari.

Dalam pertemuan bersama itu hadir, Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan Pendidikan SMK Provinsi Jawa Timur, Dr. Hudiyono, M.Si; Yusron Aminulloh dari LPPM Unair, dan Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jatim Wilayah Banyuwangi, Estu Handono.

Dalam paparannya, Hudiyono mengatakan pertemuan ini merupakan sosialisasi yang melibatkan SMK. Dengan pertemuan ini, agar bisa saling bertukar pikiran dan melihat kelebihan sesama SMK.  “ Sosialisasi untuk menyaksikan kelebihan SMK, ada SMK Mini ada reguler,” katanya.

Menurut Hudiyono, saat ini Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus melakukan pembenahan dan peningkatan kualitas SMK Mini. Dengan cara ini, diharapkan bisa semakin dekat dengan masyarakat sehingga memiliki peran lebih banyak dalam mengurangi pengangguran. “Ke depan kita mempercepat mengurangi tenaga pengangguran melalui SMK Mini, tahun ini tetap kita tingkatkan kualitasnya,” ujarnya.

Untuk kinerja SMK Mini yang telah ada di semua tempat termasuk Banyuwangi, harus lebih banyak menggandeng  masyarakat dalam setiap kegiatan. “Pelatihan harus lebih banyak melibatkan masyarakat,” ucapnya.

Dalam rapat koordinasi itu juga mengevaluasi kinerja SMK  Mini yang telah berjalan. Dikatakan, tidak semua SMK Mini sudah  berjalan baik, tapi sebagian besar telah menjalankan fungsi dan tujuannya. “Produksinya jelas, organisasinya jelas, manajemen bagus, Banyuwangi bagus,” jelasnya.

Koordinator SMK Mini Banyuwangi, Ahmad Nasir, menyampaikan SMK Mini merupakan program percepatan yang melibatkan masyarakat dan SMK. Dengan adanya pelibatan ini, diharapkan SMK bisa bersinergi dengan masyarakat hingga memiliki peranan menyerupai balai latihan kerja. “Program ini meliputi pelatihan hingga pengembangan sampai penanganan setelah produk jadi,” cetusnya.

Untuk mendapatkan SMK Mini, lanjut dia, sekolah harus memiliki pesantren. Saat ini dari sekitar 38 SMK di Banyuwangi, 10 SMK yang terpilih sudah menjalankan program SMK Mini. “Syarat mutlaknya SMK ini harus punya pesantren,” ungkapnya.

Sementara itu,  Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jatim Wilayah Banyuwangi, Estu Handono, mengungkapkan saat ini keberadaan SMK Mini di Banyuwangi terus ditingkatkan di bidang kualitas. Dinas pendidikan terus melakukan pengawalan dan peningkatan sumber daya manusia (SDM) dan taat kelola SMK melalui pelatihan dan pelibatan masyarakat. “Terus kita tingkatkan, kita libatkan masyarakat dan pihak lain dalam SMK Mini ini,” jelasnya.(radar)