Radarbanyuwangi.id – Bagi yang menyaksikan Laga Grup B Liga 4 Jatim melalui streaming PSSI Jatim. Tentu sudah tidak asing dengan suara yang terdengar sambil mengomentari jalannya pertandingan tersebut.
Dengan suara yang lugas, jelas dengan cengkok Maduranya yang khas. Dia memandu penonton untuk menyimak jalannya pertandingan dengan seksama.
Banyak yang kemudian menyandingkan komentator yang diberikan sudah mirip dengan yang ada di playstation.
Siapa sangka bila annoucer dalam live pertandingan itu ternyata adalah seorang kepala desa.
Ya, dia adalah Muansin Kades Sidowangi. Dengan serius mengamati layar televisi di studio yang disediakan oleh panpel Mitra Surabaya di Lapangan Bima Sakti.
Baca Juga: Dukung Pemerataan Pembangunan Infrastruktur Strategis, BRI Fasilitasi Pembiayaan Jalan Trans Papua
Muansin tampak serius memegang microphone dengan kedua telinganya terpasangi earphone.
Selama pertandingan berlangsung matanya tak lepas dari memadang layar telivisi dengan selembar kertas berisikan daftar susunan pemain (DSP).
”Semua karena dorongan masyarakat untuk memandu pertandingan sampai tuntas,” katanya.
Baca Juga: Harga Sewa 1 Hektare Lahan Perkebunan Kalibendo Banyuwangi Dibanderol Rp 16 Juta Per Tahun
Menjadi announcer bukan hal asing bagi Muansin. Dia mengaku hal itu menjadi rutinitasnya di kala sedang tidak bertugas.
Fans tim Premier League Chelsea FC ini diminta masyarakat dan panpel untuk menjadi komentator di pertandingan sepak bola. Hal ini membuatnya menjadi tertantang dan termotivasi.
Khususnya dalam menghafal pemain dan nomor punggung secara cepat. Selain itu dia dituntut untuk senantiasa mengupdate kosataka baru dalam sepak bola.
Termasuk menterjemahkan istilah sepak bola ke dalam bahasa yang lebih mudah dipahami oleh semua orang.
Konten berikut adalah iklan platform Geozo, media kami tidak terkait dengan materi konten ini.
Page 2
Page 3
Radarbanyuwangi.id – Bagi yang menyaksikan Laga Grup B Liga 4 Jatim melalui streaming PSSI Jatim. Tentu sudah tidak asing dengan suara yang terdengar sambil mengomentari jalannya pertandingan tersebut.
Dengan suara yang lugas, jelas dengan cengkok Maduranya yang khas. Dia memandu penonton untuk menyimak jalannya pertandingan dengan seksama.
Banyak yang kemudian menyandingkan komentator yang diberikan sudah mirip dengan yang ada di playstation.
Siapa sangka bila annoucer dalam live pertandingan itu ternyata adalah seorang kepala desa.
Ya, dia adalah Muansin Kades Sidowangi. Dengan serius mengamati layar televisi di studio yang disediakan oleh panpel Mitra Surabaya di Lapangan Bima Sakti.
Baca Juga: Dukung Pemerataan Pembangunan Infrastruktur Strategis, BRI Fasilitasi Pembiayaan Jalan Trans Papua
Muansin tampak serius memegang microphone dengan kedua telinganya terpasangi earphone.
Selama pertandingan berlangsung matanya tak lepas dari memadang layar telivisi dengan selembar kertas berisikan daftar susunan pemain (DSP).
”Semua karena dorongan masyarakat untuk memandu pertandingan sampai tuntas,” katanya.
Baca Juga: Harga Sewa 1 Hektare Lahan Perkebunan Kalibendo Banyuwangi Dibanderol Rp 16 Juta Per Tahun
Menjadi announcer bukan hal asing bagi Muansin. Dia mengaku hal itu menjadi rutinitasnya di kala sedang tidak bertugas.
Fans tim Premier League Chelsea FC ini diminta masyarakat dan panpel untuk menjadi komentator di pertandingan sepak bola. Hal ini membuatnya menjadi tertantang dan termotivasi.
Khususnya dalam menghafal pemain dan nomor punggung secara cepat. Selain itu dia dituntut untuk senantiasa mengupdate kosataka baru dalam sepak bola.
Termasuk menterjemahkan istilah sepak bola ke dalam bahasa yang lebih mudah dipahami oleh semua orang.
Konten berikut adalah iklan platform Geozo, media kami tidak terkait dengan materi konten ini.