sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Konferensi internasional SOUL Conference 2025 resmi digelar di Banyuwangi, Jumat (5/12/2025) di Aston Hotel Banyuwangi.
Untuk pertama kalinya para praktisi SOUL Meter dari seluruh wilayah di Indonesia berkumpul di Bumi Blambangan dan bersama-sama bertransformasi secara spiritual.
Acara ini semakin istimewa karena menjadi konfrensi ke sepuluh atau satu dasawarsa.
Baca Juga: Satpol PP Banyuwangi Jadi Pusat Koordinasi Regional Berantas Suplai Rokok Ilegal dari Jember
Banyuwangi sendiri dipilih karena dinilai memiliki fondasi spiritual kuat dan tradisi lokal yang selaras dengan nilai-nilai SOUL.
Chief Marketing Officer SOUL, Anak Agung Gede Putra, mengatakan Banyuwangi menjadi lokasi paling tepat untuk perhelatan kesepuluh.
Karena Banyuwangi memiliki tradisi Osing yang menjunjung kesadaran terhadap Sang Pencipta.
Baca Juga: Prediksi Heerenveen vs PSV: Rekor Tandang Mengerikan! Mampukah Super Frisians Jinakkan Mesin Gol Boeren?
“Lokasi ini punya energi spiritual yang tinggi. Simbol Gajah Oling menjadi melambangkan (Gajah) Sang Maha Besar atau sang Pencipta dan Oling yang berarti eling atau mengingat. Menciptakan refleksi hubungan kuat dengan sang Pencipta ,” ujarnya.
SOUL Conference sendiri sebelumnya sempat libur dua tahun saat pandemi.
Dalam perjalanannya, komunitas SOUL berkembang dengan sejumlah Soul Point dan Soul Center di Lombok, Jakarta, dan Surabaya.
Baca Juga: 5 Alasan Aktivitas Kreatif Penting bagi Manusia di Era Modern
Tahun ini, konferensi kembali menyoroti isu kesehatan mental yang tengah menjadi persoalan global.
Melalui konsep soul meter, peserta diajak memahami kondisi energi diri, alam, dan lingkungan.
Page 2
Founder Spirit of Universal Life (SOUL), Bunda Arsanningsih menambahkan Banyuwangi memiliki potensi spiritual yang besar dan belum sepenuhnya dimanfaatkan.
Keindahan alam seperti Kawah Ijen, Djawatan, dan Alas Purwo disebut memiliki energi yang memengaruhi keseimbangan manusia dan alam.
“Hubungan manusia dengan alam harus diperkuat. Kita memaknai bahwa harmoni dengan alam adalah cara merasakan keindahan ciptaan Tuhan,” katanya.
Baca Juga: Prediksi Fortuna Sittard vs Ajax: 25 Tahun Tanpa Menang! Inikah Momen Emas FSC Tumbangkan Raksasa Amsterdam?
Konferensi ini juga diisi sesi meditasi massal sebagai bentuk doa bersama untuk Indonesia.
Energi positif yang dihasilkan diharapkan dapat mendorong Indonesia memasuki era keemasan.
“Semoga energi positif ini bisa terbawa ke seluruh Indonesia. Apalagi saat ini ada wilayah yang sedang terkena musibah akibat banjir besar, kita memberikan energi positif dari sini,” ungkapnya.
Baca Juga: Prediksi Galatasaray vs Samsunspor: Rekor Mengerikan Cimbom Terancam! Bisakah Red Lightning Akhiri Kutukan 20 Tahun?
Sebanyak 500 peserta dari 17 provinsi hadir langsung dalam kegiatan ini.
Selain itu, terdapat 186 peserta daring dari sembilan negara, seperti Italia, Singapura, Norwegia, Jepang, Hong Kong, Swiss, dan Australia.
Hadir juga mantan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Baca Juga: Polresta Banyuwangi Gelar Mayur Kamtibmas, Upaya Perkuat Pelayanan Publik di Songgon
Salah satu peserta, Pramudi Wibowo asal Jakarta, mengaku memilih datang karena ingin memperdalam kesadaran diri.
“Banyuwangi memberikan suasana yang berbeda. Meditasinya terasa lebih kuat karena alamnya mendukung,” ujarnya. (fre)
Page 3
sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Konferensi internasional SOUL Conference 2025 resmi digelar di Banyuwangi, Jumat (5/12/2025) di Aston Hotel Banyuwangi.
Untuk pertama kalinya para praktisi SOUL Meter dari seluruh wilayah di Indonesia berkumpul di Bumi Blambangan dan bersama-sama bertransformasi secara spiritual.
Acara ini semakin istimewa karena menjadi konfrensi ke sepuluh atau satu dasawarsa.
Baca Juga: Satpol PP Banyuwangi Jadi Pusat Koordinasi Regional Berantas Suplai Rokok Ilegal dari Jember
Banyuwangi sendiri dipilih karena dinilai memiliki fondasi spiritual kuat dan tradisi lokal yang selaras dengan nilai-nilai SOUL.
Chief Marketing Officer SOUL, Anak Agung Gede Putra, mengatakan Banyuwangi menjadi lokasi paling tepat untuk perhelatan kesepuluh.
Karena Banyuwangi memiliki tradisi Osing yang menjunjung kesadaran terhadap Sang Pencipta.
Baca Juga: Prediksi Heerenveen vs PSV: Rekor Tandang Mengerikan! Mampukah Super Frisians Jinakkan Mesin Gol Boeren?
“Lokasi ini punya energi spiritual yang tinggi. Simbol Gajah Oling menjadi melambangkan (Gajah) Sang Maha Besar atau sang Pencipta dan Oling yang berarti eling atau mengingat. Menciptakan refleksi hubungan kuat dengan sang Pencipta ,” ujarnya.
SOUL Conference sendiri sebelumnya sempat libur dua tahun saat pandemi.
Dalam perjalanannya, komunitas SOUL berkembang dengan sejumlah Soul Point dan Soul Center di Lombok, Jakarta, dan Surabaya.
Baca Juga: 5 Alasan Aktivitas Kreatif Penting bagi Manusia di Era Modern
Tahun ini, konferensi kembali menyoroti isu kesehatan mental yang tengah menjadi persoalan global.
Melalui konsep soul meter, peserta diajak memahami kondisi energi diri, alam, dan lingkungan.







