sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Rencana pembangunan Tol Gilimanuk–Mengwi di Bali kembali menjadi sorotan.
Proyek strategis yang digadang-gadang akan menjadi tol pertama di Indonesia yang ramah kendaraan roda dua itu kini tiba-tiba ditunda oleh Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT).
Padahal, sebelumnya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui BPJT telah memastikan bahwa tol Gilimanuk–Mengwi akan dilengkapi dengan jalur khusus motor, sama seperti Tol Bali Mandara.
“Seperti halnya tol pertama di Bali, tol Gilimanuk–Mengwi ini juga akan dilengkapi dengan lajur motor, yakni di seksi 2 dan 3,” ujar Anggota BPJT Unsur Akademisi Eka Pria Anas dalam acara market sounding virtual di Jakarta, Rabu (30/9).
Baca Juga: Libur Nataru Makin Seru! Pemerintah Beri Diskon Tiket Pesawat hingga 14 Persen Mulai 22 Oktober!
Rencana Awal Proyek Tol Gilimanuk–Mengwi
Menurut Eka, tol Gilimanuk–Mengwi akan terbagi menjadi tiga seksi.
Seksi 1 dimulai dari Gilimanuk sepanjang 54 km, sementara seksi 2 dan 3 masing-masing sekitar 20 km hingga berakhir di wilayah Mengwi.
Biaya konstruksi proyek diperkirakan mencapai Rp14,2 triliun, dengan total investasi sekitar Rp19,36 triliun dan masa konsesi 45 tahun.
“Pembangunan ruas tol ini akan dimulai dari seksi 2 dan 3 menuju arah Denpasar pada 2021, dengan target operasi akhir 2022,” jelas Eka.
“Sementara seksi 1 akan menyusul dan diharapkan beroperasi pada 2024.”
Eka menambahkan, pada tahap awal operasi diperkirakan akan ada 50 ribu kendaraan per hari, termasuk mobil dan motor, melintasi ruas tol tersebut.
Tol Gilimanuk–Mengwi didesain menyusuri jalur selatan Bali, menghubungkan kawasan wisata utama di Kabupaten Jembrana, Tabanan, hingga Badung.
Proyek ini juga telah disesuaikan dengan rencana tata ruang Bali 2009–2029, agar mendukung konektivitas dan pertumbuhan pariwisata lokal.
Baca Juga: Resmi Jadi PSN! Tol Gilimanuk–Mengwi Jadi Sorotan, Bisa Hidup Lagi Demi Bandara Bali Utara?
Tiba-Tiba Ditunda! BPJT Tahan Pelelangan
Namun, harapan itu seolah pupus sementara.
Sumber: Radar Bali, jawapos.com
Page 2
Baca Juga: Daftar Cedera Terbaru Skuad The Reds Jelang Duel Panas Liverpool vs Manchester United: Gravenberch dan Konate Diragukan Tampil di Anfield!
“Awalnya murni swasta, bisa juga kombinasi swasta dan APBN. Tapi kalau sepenuhnya ditunda, akan berdampak ke lapangan kerja dan pengembangan wilayah barat Bali,” jelasnya.
Ia juga menegaskan bahwa proyek infrastruktur produktif seperti ini perlu diprioritaskan karena akan memperkuat konektivitas antarwilayah dan mempercepat pemerataan ekonomi.
Proyek Strategis yang Terancam Mangkrak
Dengan penundaan pelelangan ini, masa depan Tol Gilimanuk–Mengwi kini berada di ujung tanduk.
Padahal, proyek ini diharapkan menjadi tulang punggung konektivitas baru antara Bali bagian barat dan selatan, sekaligus mengurai kepadatan jalur utama Denpasar–Gilimanuk.
Baca Juga: Petrokimia Hattrick Juara! Megawati Hangestri Bank Jatim Sabet Juara 3 Livoli 2025
Selain itu, keberadaan lajur motor di tol ini digadang-gadang sebagai solusi keselamatan dan efisiensi perjalanan antarwilayah di Pulau Dewata.
Namun, tanpa kepastian investor dan kejelasan dari pemerintah pusat, Tol Gilimanuk–Mengwi terancam mangkrak.
Masyarakat pun hanya bisa berharap agar proyek yang telah lama dirancang sejak 2022 ini tidak berhenti di atas kertas.
Proyek Tol Gilimanuk–Mengwi sejatinya menjadi kebanggaan baru Bali karena menggabungkan inovasi infrastruktur dan keselamatan pengguna motor.
Namun penundaan prakualifikasi oleh BPJT menimbulkan banyak tanda tanya.
Jika penundaan ini terus berlanjut, bukan hanya pembangunan yang terhambat, tapi juga potensi ekonomi, pariwisata, dan pemerataan wilayah Bali bisa ikut tersendat. (*)
Sumber: Radar Bali, jawapos.com
Page 3
Melalui surat resmi BPJT bernomor 01/BPJT/GLMW/2025, pemerintah menunda proses prakualifikasi pelelangan pengusahaan Tol Gilimanuk–Mengwi tanpa penjelasan rinci.
Surat yang ditandatangani Ketua Panitia Pelelangan Sonny Sulaksono Wibowo pada 4 Februari 2025 menyebutkan bahwa penundaan dilakukan hingga waktu yang belum ditentukan.
“Proses prakualifikasi ditunda sampai dengan pemberitahuan selanjutnya. Jadwal pendaftaran dan pemasukan dokumen akan diumumkan kemudian,” tulis surat tersebut.
Baca Juga: dr. Widji Lestariono Terpilih Jadi Ketua IDI Banyuwangi 2025–2028, Siap Bawa Transformasi Digital Dunia Medis
Penundaan mendadak ini membuat publik bertanya-tanya.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Tol Gilimanuk, I Ketut Kariasa, membenarkan kabar penundaan tersebut, namun mengaku belum mengetahui penyebab pastinya.
“Oh ya, ditunda. Tapi saya tidak punya gambaran karena itu ranahnya di DJPI (Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur),” ujarnya.
“Kami di BPJT beda direktorat, jadi saya sendiri belum tahu pertimbangannya,” imbuhnya.
Meski begitu, proses pembebasan lahan disebut masih berjalan meski dilakukan secara bertahap.
“Astungkara, bertahap sudah (ganti rugi lahan, red),” tambahnya.
Kariasa berharap agar segera ada investor yang berminat agar proyek ini tidak benar-benar terhenti.
Baca Juga: Jika Sudah Rampung, Tol Ini Persingkat Banyuwangi-Probolinggo Cuma 2 Jam!
“Mudah-mudahan segera ada investor yang berminat,” tandasnya.
DPRD Bali: Jangan Korbankan Proyek Produktif
Sementara itu, Ketua Komisi III DPRD Bali, Nyoman Suyasa, yang membidangi infrastruktur, menilai bahwa proyek besar seperti Tol Gilimanuk–Mengwi tidak semestinya ditunda.
“Ini proyek yang sangat strategis dan berkaitan langsung dengan pertumbuhan ekonomi masyarakat. Jangan sampai ditunda hanya karena efisiensi anggaran,” tegasnya.
Suyasa menjelaskan, skema awal proyek ini berbasis investasi swasta, bukan dari APBN.
Sumber: Radar Bali, jawapos.com