Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Sudah Menelan Biaya Besar, TC Jalan Terus

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

danaCABANG silat Banyuwangi merupakan salah satu cabang olahraga (cabor) yang bisa diandalkan dalam mendulang medali Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim V tahun 2015. Hal itu berkaca pada prestasi yang telah diraih dalam even serupa sebelumnya. Dengan catatan itu, maka wajar jika cabang silat Banyuwangi bisa dijadikan unggulan dalam perhelatan olahraga paling akbar di Jatim Juni mendatang. Apalagi, pada edisi kelima ini, Banyuwangi bertindak sebagai tuan rumah. Sebagai host, dianggap sangat menguntungkan.

Sebab, cabang silat Banyuwangi tidak perlu mengikuti babak prakualifikasi. Sehingga, cabang silat Banyuwangi otomatis langsung melenggang ke putaran final dalam even dua tahunan itu. Prestasi cabang silat Banyuwangi memang tidak lepas dari persiapan yang matang. Selama ini, para pesilat masih terus melakukan pemusatan latihan. Bahkan, program training center (TC) itu sudah berlangsung sejak Maret 2014 lalu. TC itu selalu dilakukan cabang silat Banyuwangi dalam mengikuti berbagai even.

Hanya saja, intensitas latihan kali ini lebih panjang jika dibandingkan dengan sebelumnya. “Mulai dulu ya, anak-anak TC terus dalam setiap mengikuti kejuaraan,’’ ungkap wakil sekretaris Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Banyuwangi, Hidayatur Rohman, itu. Terbukti, program TC itu membuahkan hasil positif. Dalam setiap kali even yang diikuti, cabang silat Banyuwangi selalu meraih medali. “Kalau tidak ada persiapan, mustahil bisa sukses,” tandas pria yang juga sekretaris Paguyuban Joko Tole Banyuwangi itu.

Menyongsong Porprov Jatim kali ini, cabang silat Banyuwangi juga terus mempersiapkan diri demi meraih asa juara. Tentu saja, intensitas latihan yang cukup panjang itu jelas menyedot anggaran yang tidak sedikit. ‘’Untuk TC saja, kita sudah habis banyak,’’ katanya. Dia menyebut, program TC jangka panjang itu terhitung sejak Maret tahun lalu. Hingga Februari kemarin, biaya yang telah dikeluarkan mencapai puluhan juta rupiah. “TC saja, kita sudah habis Rp 23 juta per tanggal Februari,” sebutnya. 

Dana itu masih belum final. Pasalnya, sampai saat ini program TC masih terus berjalan. Dana tersebut juga belum termasuk pengeluaran saat menyelenggarakan kejurkab tahun 2014 lalu. ‘’Pak ketua (Guntur Priambodo, red),  memang getol untuk terus mencetak atlet berprestasi,’’ bebernya. Dia menegaskan, jika cabang silat Banyuwangi bertekad untuk mewujudkan ambisi meraih medali sebanyak mungkin dalam ajang multi even di rumah sendiri Juni mendatang.

Paling tidak, medali yang di raih bisa lebih dari edisi sebelumnya. ‘’Persaingan memang ketat, tapi kita persiapkan diri maksimal,” tandasnya. Sementara itu, kontingen silat Banyuwangi menurunkan 22 pesilat terbaik yang akan berlaga di 16 nomor yang dipertandingkan dalam ajang multi even itu. Rinciannya, pada kelas tanding terdiri dari kelas A, B, C, D, E, dan F putra dan A, B, C, D putri. Kelas seni yaitu, tunggal putra- putri, kelas ganda putra-putri, dan beregu putra-putri. (radar)