Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Hukum  

Sunaji SMS Keluarga Imam

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Korban Pembunuhan yang Jasadnya Ditemukan di Gumitir

BANYUWANGI – Polisi terus mendalami kasus pembunuhan yang menimpa alm. Imam Sujono, 13, warga Dusun Klontang, Desa Gendoh, Kecamatan Sempu. Itu dilakukan untuk mengetahui secara pasti apakah pelaku perbuatan keji yang merenggut nyawa bocah kelas V SD tersebut, yakni bapak-anak Suyono, 42, dan Sunaji, 16, sudah merencanakan terlebih dahulu aksinya ataukah tidak.

Ya, polisi memang tidak serta merta mempercayai ucapan Suyono yang tidak lain adalah pakde korban, bahwa dirinya memukul bagian belakang kepala Imam semata-mata karena sakit hati lantaran Imam menjawab dengan katakata kasar saat dirinya mengajak korban melanjutkan nyetrum ikan. “Masih kita dalami apakah (pembunuhan itu) terencana ataukah tidak,” ujar Kapolres Banyuwangi, AKBP Nanang Masbudi, di hadapan sejumlah wartawan Rabu (2/1) lalu. Di lain pihak, kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi, Suyono mengaku sebelum melakukan pemukulan terhadap Imam, dia dan keponakannya tersebut tidak punya persoalan apa pun.

“Saya sendiri yang memukul, Sunaji tidak ikut memukul. Saya kesal lantaran Imam mencaci-maki saya saat nyetrum ikan di sungai Desa Kemiren,” ungkapnya. Pria yang beralamat di Dusun Klontang, Desa Gendoh, Kecamatan Sempu, itu menambahkan, di tengah perjalanan pulang mengantar jasad Imam dari PKU Muhammadiyah, Rogojampi, ke Desa Gendoh, sebenarnya dia sempat berpikir untuk menghubungi keluarga korban. Namun, lantaran takut, niat itu diaurungkan.

Sementara itu, terjawab sudah siapa pihak yang kerap mengirim pesan singkat (SMS) yang dikirim ke keluarga korban untuk memberitahukan posisi Suyono sedang berada di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, dan akan menuju Kalimantan. Ternyata orang yang mengirim SMS tersebut adalah Sunaji. Menurut Sunaji, SMS bohong itu sengaja dia kirim kepada keluarga korban agar kematian Imam tidak diketahui keluarganya. “Saya kirim SMS kepada keluarga Imam agar tidak ketemu,” kata dia singkat. Seperti diberitakan kemarin (3/1), kerja keras polisi mengungkap tragedi pembunuhan yang menimpa Imam Sujono akhirnya membuahkan hasil.

Rabu pagi (2/1) aparat meringkus dua orang yang ditengarai kuat pelaku pembunuhan keji terhadap bocah yang jasadnya ditemukan warga di kawasan Gunung Gumitir, Kecamatan Sempolan, Jember, tersebut. Ironisnya, dua orang yang diduga melakukan pembunuhan terhadap bocah yang masih duduk di bangku kelas V SD itu adalah tetangganya sendiri. Mereka adalah Suyono, 42, dan Sunaji, 16. Yang lebih membuat miris, bapak-anak tersebut masih memiliki hubungan kekerabatan dengan korban. Suyono tidak lain adalah pakde Imam.

Suyono dan Sunaji ditangkap saat berada di persawahan Dusun Klontang, Desa Gendoh. Kapolres Nanang mengatakan, keberhasilan pengungkapan kasus pembunuhan itu berkat kerja sama pihaknya dengan petugas Polres Jember. “Pengungkapan kasus ini merupakan buah kerja sama Polres Jember dan Polres Banyuwangi terkait penemuan mayat yang dimasukkan dalam karung di Gunung Gumitir,” ujarnya. (radar)